CIREBON, PILARadio – Dua orang timses salah satu caleg depresi usai gagal mengantarkan caleg jagoannya meraih suara anjlok. Padahal, caleg dimaksud digadang-gadang meraih suara tinggi untuk duduk di kursi legislatif tingkat kabupaten.
Merasa gagal mengantarkan jagoannya duduk di kursi legislatif tingkat kabupaten, keduanya sengaja datang ke padepokan Al-Busthomi atau yang lebih dikenal padepokan Anti Galau.
Tekanan kepercayaan yang dibayar dengan kegagalan, membuat rasa putus asa menyelimutinya. Keduanya mengaku telah berjuang maksimal untuk memenangkan calon dewan yang didukungnya. Adapun bentuk upaya yang dilakukan, diantaranya gencar sosialisasi ke masyarakat hingga membagikan sembako serta uang tunai.
Bahkan, satu diantaranya sampai nekat mengambil kembali amplop berisi uang yang telah ia bagikan saat menjelang pencoblosan di dapil 7 kabupaten Cirebon. Pasalnya, tebaran uang yang identik dengan serangan fajar itu justru berbanding terbalik dengan torehan suara yang didapat caleg bersangkutan.
“Dimintain lagi tuh, orangnya pada gabener. Saya yang dimarahin sama Calegnya, bilangnya ia ia ia, ternyata boongin. Saya dimarahin sama caleg sampai lari lari kemana-mana” ucap salah satu timses caleg, Ibrohim, Sabtu (17/02/2024) malam.
Karena kena semprot sampai dicari-cari keberadaannya oleh caleg dimaksud, ia meminta kembali amplop serangan fajar yang disebar ke masyarakat dan anya sedikit yang ia dapat tarik balik. Lantaran, masyarakat berdalih isi uang dalam amplop yang diterima masing-masing sudah digunakan yang sifatnya hanya menerima alias tidak meminta.
“Ya gagal ya, orang saya juga dapetnya 180, janjinya 1000 (suara). Nih sisanya ini tinggal, sisanya siapa yang tanggung jawab. Ya dimintain lagi lah, gimana tanggung jawabnya.
Ibrahim mengungkapkan, kedatangannya ke padepokan itu, tiada lain untuk menenangkan diri. Ia juga pasrah dengan ritual apapun yang nantinya akan dilakukan bersama Ujang Busthomi.
Sementara itu, pimpinanan padepokan, Kang Ujang Busthomi menuturkan, sudah beberapa kali didatangi timses yang mengalami stress karena tekanan kekalahan calegnya. Ustad yang namanya melejit melalui konten YouTube dengan jargon setan belek ini pun berusaha untuk menasehati dan memintanya untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Disamping itu, ia pun akan mencoba beberapa cara di antaranya terapi mandi malam hari menjelang subuh hingga mengajaknya sholat dan mengaji.
Dikatannya, sejauh ini, sejumlah tim sukses yang datang, belum termasuk dalam kategori depresi berat atau tinggi. Akan tetapi, pihaknya tetap melakukan terapi agar pemikiran yang kalut dari timses tersebut bisa kembali tenang dan menerima keadaan.