PILARadio.com – Pemerintah Korea Selatan sedang mempertimbangkan penerapan sistem kerja empat hari dalam seminggu sebagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan warganya, mengurangi stres akibat budaya kerja yang sangat ketat, dan mendorong peningkatan angka kelahiran yang terus menurun. Budaya kerja di Korea Selatan yang dikenal panjang dan menekan sering menyebabkan kelelahan fisik dan mental di kalangan pekerja, memicu protes dari pekerja muda yang meminta kebijakan yang lebih mendukung keseimbangan kehidupan kerja.
Sebagai solusi, lebih dari 50 perusahaan di Provinsi Gyeonggi akan memulai uji coba kebijakan empat hari kerja. Pekerja dapat memilih antara bekerja empat hari seminggu setiap dua minggu atau mengurangi jam kerja mingguan mereka. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi stres tanpa menurunkan produktivitas, memberikan lebih banyak waktu bagi pekerja untuk bersosialisasi, menikah, dan membangun keluarga.
Langkah ini juga terkait dengan upaya pemerintah untuk menangani rendahnya angka kelahiran dan populasi yang menyusut di Korea Selatan, di mana banyak perempuan merasa terpaksa memilih antara karier dan keluarga akibat tuntutan kerja yang tinggi. Diskusi tentang reformasi ketenagakerjaan yang mencakup kebijakan empat hari kerja ini sedang berlangsung, dengan Dewan Ekonomi, Sosial, dan Perburuhan Kepresidenan membentuk komite khusus untuk membahas keseimbangan kehidupan kerja.
Kebijakan ini diharapkan menjadi solusi untuk masalah keseimbangan hidup dan mendorong warga untuk menikah serta memiliki anak. Inisiatif serupa juga sedang diuji di negara-negara lain, termasuk Inggris, yang telah melaporkan peningkatan kesejahteraan karyawan setelah menerapkan uji coba kerja empat hari seminggu. Langkah ini menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi tanpa mengorbankan produktivitas.