PILARadio.com – Hakim di sejumlah pengadilan menunda persidangan pada hari pertama cuti massal, Senin (7/10), sebagai protes damai terkait kesejahteraan mereka. Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menunda sidang selama seminggu, tetapi sidang untuk praperadilan dan perkara dengan masa penahanan mendekati habis tetap dilanjutkan.
Tindakan serupa dilakukan di PN Wates, Kulon Progo, dan Bantul, yang juga mengosongkan jadwal persidangan antara 7-10 Oktober 2024. Juru Bicara PN Wates, Setyorini Wulandari, menyatakan dukungan mereka terhadap peningkatan kesejahteraan hakim, yang gaji dan tunjangannya tidak pernah disesuaikan sejak 2012.
Di PN Bantul, Humas Gatot Raharjo menyebut bahwa para hakim ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut, sementara hakim di Banda Aceh, PN Surabaya, Makassar, dan Denpasar juga mengambil langkah serupa. Di PN Yogyakarta, hakim mengenakan pita putih sebagai bentuk solidaritas meskipun tidak mengosongkan jadwal.
Gerakan cuti massal ini mendapatkan dukungan luas, dengan 1.748 hakim tergabung dalam grup Solidaritas Hakim Indonesia. Juru Bicara Solidaritas Hakim, Fauzan Arrasyid, mengkritik ketidakmampuan pemerintah dalam menyesuaikan penghasilan hakim yang berpotensi mengancam integritas lembaga peradilan.
Mahkamah Agung (MA) telah menerima perwakilan dari Solidaritas Hakim untuk membahas tuntutan kesejahteraan tersebut, dan pada hari ini, mereka akan beraudiensi dengan perwakilan rakyat di DPR.