PILARadio.com – Sejumlah musisi memutuskan untuk menarik karya mereka dan memboikot Spotify sepanjang Juli 2025. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap keputusan CEO Spotify, Daniel Ek, yang menginvestasikan dana besar ke Helsing, perusahaan senjata asal Jerman yang mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI). Ek dilaporkan memimpin pendanaan sebesar US$700 juta untuk Helsing pada Juni 2025, menambah investasinya setelah sebelumnya menyuntikkan US$115 juta melalui perusahaan pribadinya, Prima Materia, sejak 2021.
Helsing dikenal mengembangkan sistem AI yang terintegrasi dalam perangkat militer, termasuk pesawat tempur dan drone seperti HX-2 AI Strike Drone. Menurut laporan The Los Angeles Times, perusahaan itu aktif mendukung modernisasi pertahanan di Eropa, terutama setelah meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan. Dalam pernyataannya, Ek menyebut Helsing memiliki “kepemimpinan unik dalam AI untuk pertahanan”, pernyataan yang menuai reaksi keras dari komunitas kreatif.
Salah satu penolakan paling vokal datang dari Greg Saunier, pendiri band indie asal San Francisco, Deerhoof. Ia mempertanyakan apakah streaming musik di Spotify secara tidak langsung ikut mendanai industri militer. “Jika Daniel Ek semakin terlibat dalam perang AI, kami tidak ingin musik kami mendukung itu,” ujarnya. Deerhoof pun menarik seluruh katalognya dari Spotify, langkah yang diikuti oleh musisi lain seperti Xiu Xiu, King Gizzard & the Lizard Wizard, dan label elektronik Kalahari Oyster Cult.
Para musisi juga menyoroti masalah lama yang melekat pada Spotify, termasuk royalti rendah—sekitar US$3 per 1.000 streaming—dan toleransi platform terhadap konten kontroversial. Mulai dari penyebaran misinformasi oleh podcaster Joe Rogan saat pandemi Covid-19, hingga diakuinya musisi berbasis AI seperti Velvet Sundown dengan status “verified artist”. Semua itu dianggap mencerminkan orientasi Spotify yang lebih mendahulukan kepentingan bisnis ketimbang etika.
Meski eksodus musisi ini mendapat sorotan luas, The Los Angeles Times menilai dampaknya terhadap Spotify masih terbatas. Aksi tersebut akan terasa signifikan bila diikuti oleh musisi besar dengan jangkauan global, seperti Taylor Swift yang sempat menarik seluruh musiknya dari Spotify antara 2014 hingga 2017 sebagai bentuk protes atas sistem royalti. Untuk saat ini, boikot tersebut menjadi pengingat bahwa keputusan bisnis di luar musik pun bisa memicu gelombang penolakan dari komunitas kreatif.