PILARadio.com – Survei terbaru dari Resume Templates mengungkap fenomena mengejutkan di kalangan Gen Z di Amerika Serikat: sebanyak 90 persen dari mereka mengandalkan bantuan orang tua dalam proses mencari pekerjaan, dan 77 persen bahkan meminta ditemani saat wawancara kerja, baik secara daring maupun langsung.
Survei ini melibatkan 831 responden Generasi Z yang bekerja penuh waktu di AS, sebagaimana dilaporkan oleh Your Tango pada Senin (18/8/2025).
Peran Aktif Orang Tua dalam Proses Melamar Kerja Gen Z
Tak hanya menemani wawancara, banyak orang tua Gen Z juga terlibat langsung dalam proses pencarian kerja, mulai dari:
- Membantu membuat resume
- Menghubungi manajer perekrutan
- Mengirim email ke HRD
- Bahkan menjawab pertanyaan wawancara atau berdiskusi soal gaji
Berikut statistik menarik dari survei tersebut:
- 75% Gen Z menjadikan orang tua sebagai referensi profesional
- 63% meminta orang tua melamar pekerjaan atas nama mereka
- 54% meminta orang tua mengirimkan email ke perekrut atau HRD
- 53% orang tua Gen Z menghubungi langsung manajer perekrutan
- 48% orang tua menyelesaikan tes kerja atas nama anaknya
- 41% orang tua menerima panggilan dari HRD
- 40% aktif hadir dalam rapat kerja anak mereka
- 80% pekerja Gen Z melaporkan bahwa orang tua mereka berkomunikasi langsung dengan atasan
Apa Kata Pakar tentang Fenomena Ini?
Alison Green, pakar bisnis dan pengamat dunia kerja, menyebut bahwa banyak manajer menganggap Gen Z kurang siap kerja, dengan tantangan umum seperti:
- Ekspektasi tidak realistis
- Sulit menerima kritik
- Ketergantungan tinggi pada bimbingan
Survei terpisah bahkan menyebut bahwa 1 dari 5 manajer mempertimbangkan resign karena tekanan dalam mengelola pekerja Gen Z. Beberapa perusahaan juga disebut secara aktif menghindari merekrut Gen Z karena tantangan ini.
Catatan untuk Orang Tua: Pengasuhan dan Kesiapan Anak dalam Dunia Kerja
Kepala Strategi Karier di Resume Templates, Julia Toothacre, menyampaikan bahwa peran orang tua memang penting, namun perlu dibatasi. Gen Z tetap perlu mengembangkan keterampilan komunikasi, kepercayaan diri, dan kemandirian dalam menghadapi dunia kerja.
“Para profesional muda perlu belajar menavigasi percakapan dan situasi kerja secara mandiri,” jelasnya.
Fenomena orang tua yang terlalu terlibat dalam proses pencarian kerja anaknya menjadi cerminan bahwa transisi Gen Z ke dunia profesional tidak selalu mulus. Meskipun niat orang tua baik, pengasuhan yang terlalu dominan justru bisa menghambat pertumbuhan profesional anak dan merusak persepsi perusahaan terhadap generasi ini.