PILARadio.com – Unggahan bertuliskan “17+8 Tuntutan Rakyat” tengah ramai diperbincangkan di media sosial sejak akhir Agustus 2025. Gerakan ini muncul sebagai respons atas berbagai kebijakan pemerintah yang menuai kritik, termasuk terkait kenaikan tunjangan anggota DPR. Namun, belum semua masyarakat memahami isi dan makna dari tuntutan tersebut.
Apa Itu 17+8 Tuntutan Rakyat?
17+8 Tuntutan Rakyat adalah daftar 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang yang ditujukan kepada Pemerintahan Presiden Prabowo. Tuntutan ini disuarakan sebagai bentuk aspirasi publik terhadap kondisi demokrasi, keadilan sosial, transparansi anggaran, dan perlindungan HAM di Indonesia.
Gerakan ini pertama kali disebarkan secara masif oleh sejumlah influencer dan aktivis media sosial pada Minggu, 31 Agustus 2025. Unggahan tersebut mengusung tajuk:
“17+8 Tuntutan Rakyat: Transparansi. Reformasi. Empati.”
Beberapa tokoh yang mengunggahnya antara lain:
- Jerome Polin
- Andovi da Lopez
- JS Khairen
- Cania Citta Irlanie
- Fathia Izzati
- Abigail Limuria
- Salsa Erwina Hutagalung
Latar Belakang Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat
Gerakan ini lahir dari gelombang aksi demonstrasi yang terjadi pada 28–30 Agustus 2025, serta suara publik yang terkumpul melalui kolom komentar, polling media sosial, dan dukungan lebih dari 40.000 tanda tangan di Change.org.
Selain itu, isi tuntutan ini juga dirumuskan berdasarkan:
- Aspirasi dari 211 organisasi masyarakat sipil tergabung dalam YLBHI
- Rilis pers dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK)
- Pernyataan dari Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI
- Sikap Center for Environmental Law & Climate Justice UI
- Seruan buruh dan mahasiswa dalam demonstrasi terbaru
Daftar 17 Tuntutan Jangka Pendek Rakyat (Deadline: 5 September 2026)
- Bentuk tim investigasi independen atas kematian Affan Kurniawan dan korban demonstrasi lainnya.
- Hentikan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil.
- Bebaskan semua demonstran dan hentikan kriminalisasi aksi damai.
- Adili aparat keamanan yang melakukan kekerasan secara transparan.
- Stop kekerasan oleh kepolisian dan patuhi SOP pengendalian massa.
- Bekukan kenaikan gaji/tunjangan DPR, batalkan fasilitas baru.
- Publikasikan anggaran DPR secara berkala dan transparan.
- Audit harta kekayaan anggota DPR melalui KPK.
- Dorong Badan Kehormatan DPR memeriksa anggota yang menghina suara rakyat.
- Partai wajib memberi sanksi kepada kader yang arogan atau tak etis.
- Umumkan komitmen publik partai dalam membela rakyat di masa krisis.
- Anggota DPR harus berdialog langsung dengan mahasiswa dan masyarakat sipil.
- Tegakkan disiplin internal TNI dan batasi fungsi sipilnya.
- TNI harus menyatakan komitmen tidak memasuki ruang sipil selama krisis.
- Pastikan upah layak untuk semua pekerja (guru, nakes, buruh, mitra ojol).
- Cegah PHK massal dan lindungi pekerja kontrak.
- Buka dialog langsung dengan serikat buruh soal upah dan outsourcing.
Daftar 8 Tuntutan Jangka Panjang Rakyat (Deadline: 31 Agustus 2026)
- Reformasi DPR secara total – audit independen, tolak mantan koruptor, hapus pensiun seumur hidup.
- Reformasi Partai Politik – transparansi keuangan dan penguatan fungsi oposisi.
- Rencana Reformasi Perpajakan yang Adil – batalkan kenaikan pajak yang memberatkan rakyat.
- Sahkan UU Perampasan Aset Koruptor – dan perkuat KPK serta UU Tipikor.
- Reformasi Kepolisian – revisi UU Kepolisian dan desentralisasi fungsi.
- TNI Kembali ke Barak – revisi UU TNI dan cabut mandat proyek sipil.
- Perkuat Komnas HAM dan Lembaga Pengawasan – revisi UU Komnas HAM dan perkuat Ombudsman.
- Tinjau Kebijakan Ekonomi & Ketenagakerjaan – lindungi masyarakat adat dan lingkungan.
Kesimpulan: Suara Rakyat untuk Perubahan Nyata
Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat merupakan bentuk tekanan publik yang terstruktur dan kolektif terhadap pemerintah dan lembaga negara. Tuntutan ini menekankan pentingnya transparansi, reformasi kelembagaan, dan empati dalam kebijakan publik.
Dengan semakin banyaknya dukungan dari tokoh masyarakat, organisasi sipil, dan warga net, gerakan ini tidak hanya menjadi viral, tetapi juga menunjukkan kebangkitan kesadaran sipil generasi muda dalam mengawal demokrasi.





















