PILARadio.com – Piala Dunia Antarklub 2025 yang resmi dimulai pada Minggu (15/6) mendapat banyak sorotan negatif. Meski baru memasuki awal turnamen, sejumlah masalah teknis dan non-teknis mulai dikeluhkan oleh para peserta. Kritik datang dari berbagai aspek, mulai dari kondisi lapangan hingga jadwal pertandingan yang dianggap kurang ideal.
Salah satu sorotan muncul dalam laga Palmeiras vs Porto yang digelar di MetLife Stadium. Pemain Palmeiras, Estevao, mengeluhkan kondisi rumput stadion yang dinilai terlalu kering, sehingga memperlambat laju bola dan mengganggu alur permainan. Stadion ini bahkan dijadwalkan menjadi venue final bulan depan, sehingga keluhan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan kualitas lapangan ke depan.
Masalah lain muncul dari sisi cuaca ekstrem. Paris Saint-Germain harus bermain melawan Atletico Madrid pada Senin (16/6) siang hari waktu setempat, di tengah suhu mencapai 40 derajat Celsius. Pelatih Luis Enrique menyebut pertandingan tak bisa berjalan maksimal dalam kondisi tersebut dan menyayangkan jadwal yang dianggap kurang bersahabat bagi para pemain.
Tak hanya soal teknis pertandingan, penyelenggaraan juga dihadapkan pada sepinya minat penonton. Penjualan tiket yang lesu membuat FIFA harus menurunkan harga sebelum turnamen dimulai. Hal ini memunculkan kekhawatiran terkait antusiasme publik terhadap kompetisi yang seharusnya menjadi ajang prestisius klub-klub dunia.
Selain itu, performa di lapangan pun turut menjadi bahan kritik. Banyak pertandingan minim gol, dan saat terjadi hujan gol seperti saat Bayern Munich mengalahkan Auckland City 10-0, justru memunculkan kritik baru soal ketimpangan kualitas antar peserta. Kondisi ini memperkuat anggapan bahwa format dan kesiapan turnamen perlu dievaluasi, terlebih ini menjadi ujian awal bagi Amerika Serikat sebelum menggelar Piala Dunia 2026.