PILARadio.com – Band hardcore punk asal Amerika Serikat, Haram, menampilkan wajah Affan Kurniawan dan Munir Said Thalib di sampul album terbarunya yang berjudul “Why Does Paradise Begin in Hell?”. Album ini dirilis pada 11 September 2025, bertepatan dengan peringatan tragedi 9/11.
Fakta ini terungkap melalui unggahan akun Instagram Disaster Records, label rekaman asal Bandung yang mendistribusikan versi fisik album dalam format kaset di Indonesia. Dalam foto yang dibagikan, terlihat desain sampul bergambar peta Indonesia, dengan wajah Affan dan Munir di sisi kanan. Sampul ini juga memuat slogan bernada perlawanan:
“Merdeka dari penderitaan. Merdeka dari korupsi.”
Disaster Records menjelaskan bahwa Haram adalah band hardcore punk asal Brooklyn, New York, yang dikenal karena memadukan musik hardcore era 1980-an, lirik berbahasa Arab, serta tema-tema seputar identitas, pengungsian, dan perlawanan politik.
“Energi konfrontatif dan urgensi politik mereka menjadikan Haram sebagai suara penting dalam kancah musik DIY New York,” tulis Disaster Records dalam unggahan resmi pada Rabu (17/9/2025).
Album Why Does Paradise Begin in Hell? terdiri dari 12 lagu dengan energi intens dan tanpa kompromi. Namun, desain sampul album bergambar Affan dan Munir tampaknya hanya digunakan untuk versi Indonesia, sedangkan versi internasional memiliki tampilan berbeda.
Siapa Affan dan Munir?
- Affan Kurniawan merupakan pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dalam aksi demonstrasi di Jakarta pada 28 Agustus 2025. Ia meninggal dunia setelah ditabrak dan dilindas kendaraan taktis polisi saat aksi berlangsung.
- Munir Said Thalib adalah aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang dikenal luas pascareformasi. Ia meninggal dunia pada 2004 akibat diracun saat dalam perjalanan ke Belanda untuk menempuh studi.
Dengan mencantumkan wajah dua tokoh ini di sampul albumnya, Haram dinilai ingin mengangkat isu hak asasi manusia dan kekerasan negara di Indonesia ke dalam skena musik punk internasional.






















