PILARadio.com – Pertarungan kontroversial antara Jake Paul dan Mike Tyson akan digelar akhir pekan ini, namun integritas laga tersebut dipertanyakan oleh banyak kalangan. Perbedaan usia yang signifikan antara keduanya, dengan Tyson yang sudah berusia 58 tahun dan Paul yang masih 27 tahun, ditambah masalah kesehatan Tyson dalam beberapa tahun terakhir, memunculkan keraguan apakah duel ini akan kompetitif. Tyson, mantan juara dunia tinju kelas berat, dijadwalkan melawan Paul di AT&T Stadium, Arlington, Texas, pada Jumat (15/11/2024) malam waktu setempat atau Sabtu (16/11/2024 WIB).
Meskipun Tyson dikenal sebagai legenda tinju, banyak pihak yang meragukan apakah pertarungan ini sungguhan atau hanya ajang pencarian uang. Teddy Atlas, pelatih tinju yang dulu menjadi mentor Tyson, menyatakan bahwa ia tidak meragukan integritas pertarungan Tyson sebelumnya, namun kali ini ia merasa berbeda. Atlas mengungkapkan keraguannya, bertanya-tanya apakah pertarungan ini “nyata” atau “sudah diatur.” Ia mengatakan, “Tyson pantas mendapatkan apa pun karena dia salah satu juara kelas berat terbaik yang pernah ada, namun pada usia 58 tahun, apakah pertarungan ini masih sah atau sekadar cara menghasilkan uang?”
Atlas juga mempertanyakan apakah penonton benar-benar akan mendapatkan hiburan yang diharapkan dari duel tersebut. “Saya bisa memahami jika orang-orang datang karena penasaran, tapi apakah ini akan menjadi pertarungan yang benar-benar kompetitif, atau hanya pertunjukan?” katanya. Meskipun ia berharap pertandingan ini berlangsung dengan integritas, Atlas tetap merasa skeptis mengingat perbedaan usia yang sangat besar antara Paul dan Tyson.
Di sisi lain, mantan petinju top Inggris, Carl Froch, dengan tegas menyatakan bahwa pertarungan ini lebih mirip ekshibisi ketimbang pertandingan profesional meskipun telah dilabeli demikian oleh otoritas tinju. Froch berpendapat bahwa ada kesepakatan dalam kontrak yang melarang Tyson untuk melukai Paul. “Ini bukan pertarungan profesional. Tyson tidak memiliki lisensi, dan pertandingan ini hanya berlangsung delapan ronde dengan durasi dua menit setiap ronde,” ujar Froch. Ia percaya bahwa hasil pertarungan ini sudah diputuskan sebelumnya. “Mungkin Tyson akan tampil agresif pada awalnya, tetapi akhirnya ini akan menjadi laga yang tidak adil antara seorang pria tua dan seorang anak muda,” tambah Froch.
Kecurigaan tentang integritas pertarungan ini semakin menguat, mengingat perbedaan signifikan dalam kondisi fisik keduanya. Tyson, meskipun legendaris, sudah tidak bertanding secara profesional selama bertahun-tahun, sementara Paul berada pada puncak kariernya sebagai petinju pemula yang sedang naik daun. Pertarungan ini semakin memunculkan pertanyaan, apakah ini benar-benar tentang olahraga atau hanya sebuah pertunjukan untuk meraih keuntungan finansial.