CIREBON, PILARadio – Saat Nadran berlangsung, satu perahu mogok ditengah lantaran mesin perahu tersebut mengalami overheat. Adapun penumpangnya yakni Lurah Kesenden Rulianto dan sejumlah wartawan dari beberapa TV nasional dan swasta.
Perahu yang mengangkut tim media awalnya terbilang normal. Namun, mesin perahu overheat dan tidak bisa dihidupkan kembali sebelum sampai di titik pelarungan.
Mengetahui adanya kendala fatal dengan kondisi perahu mogok, Ruli berinisiatif memanggil perahu TNI AL yang berada tak jauh darinya untuk meminta pertolongan. Sementara beberapa wartawan kebingungan dengan kondisi yang dialaminya itu.
“Bingung balik” cetus salah satu wartawan, Sabtu (28/10/2013).
Selang beberapa saat, Rully berkomunikasi singkat dengan beberapa petugas di perahu untuk dibantu memanggil perahu lainnya.
Setelah berapa menit terombang-ambing, perahu penolong datang menghampiri dan langsung melakukan evakuasi. Uniknya, bukan memperbaiki mesin perahu mogok, melainkan ditarik menggunakan tali tambang antar perahu.
Pengemudi perahu mogok, Agus Saptori mengatakan, penyebab utama perahu mogok bermula dari tersumbatnya salah satu selang yang terhubung ke mesin perahu tersumbat.
“Selangnya masalah, otomatis mesinnya panas overheat. Nanti pulangnya ditarik sama perahu lagi” jelasnya singkat.
Selama prosesi Nadran tersebut mendapat pengawalan dari Polsek Utara Barat (Utbar), Dit Polair Polda Jabar, dan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cirebon.
Menurut Rulianto, Nadran atau sedekah laut merupakan tradisi tahunan yang rutin dilakukan oleh para nelayan di Kelurahan Kesenden.
Pesta laut tersebut digelar di Kampung Samadikun Selatan, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksaan, Kota Cirebon, menggelar pesta laut atau Nadran.
“Kegiatan ini sebagai upaya melestarikan kearifan lokal dan sebagai rasa syukur serta memohon keberkahan atas hasil tangkapan ikan di laut, nelayan menggelar tradisi Nadran” katanya sebelum turun dari perahu.