KUNINGAN, PILARadio – Setiap bulan suci Ramadan, petani kolang kaling meraih keuntungan, sebagaimana dialami pasangan suami istri asal Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, yang mengaku mendapat banyak permintaan kolang kaling selama bulan puasa. Permintaan yang begitu banyak membuat mereka sering kesulitan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain memasok warga sekitar untuk konsumsi rumahan hingga dijual kembali, pasokan kolang kaling juga semakin diminati oleh pabrik kue.
Dalam sehari, 15 hingga 20 kilogram habis terjual selama Ramadan. Padahal, maksimal 10 kilogram terjual di hari-hari biasa. Satu kilogram kolang kaling dibandrol seharga 11 ribu rupiah, naik seribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebelum dijual ke pasar, buah kawung dimaksud melewati beberapa proses produksi. Setelah dipanen, buah dikupas untuk diambil isinya. Kemudian direndam selama tiga hari, untuk direbus selama tiga jam.
Olahan musiman ini memang sulit didapatkan, karena letak buah pohon kawung ini sering berada di tepi jurang. Susahnya memanen buah kawung menjadi salah satu kendala petani untuk mengangkut buah. Sehingga, di desa tersebut hanya menyisakan mereka yang masih aktif memproduksi buah yang identik dengan bulan puasa itu.