KUNINGAN, PILARadio – Tradisi Saptonan kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Minggu pagi. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Kuningan yang ke-526. Pada acara Saptonan juga diadakan adu ketangkasan melempar tombak sambil berkuda serta panahan.
Dengan memakai baju zaman kerajaan, sejumlah warga atau kedemangan dari berbagai kecamatan membawa hasil bumi sebagai upeti kepada sang raja atau bupati. Tradisi ini bertujuan untuk mengingat sejarah sebuah kerajaan di Kuningan pada zaman dahulu kepada masyarakat.
Sejumlah warga pun antusias melihat gelaran tradisi Saptonan yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan. Para pemimpin kademangan serta prajurit yang membawa hasil bumi atau upeti kemudian diserahkan kepada sang raja, yang nantinya akan dibagikan kembali kepada masyarakat.
Warga yang sudah lama menunggu langsung menyerbu hasil bumi dengan saling berebut hingga saling dorong. Mereka masih mempercayai bahwa apa yang berhasil diambil merupakan perlambang berkah yang nantinya akan diperoleh.
Tidak hanya itu, tradisi Saptonan juga menggelar adu ketangkasan berkuda sambil melempar tombak dengan sasaran ember berisi air yang tergantung. Bahkan penunggang kuda yang merupakan kusir delman kesulitan mengendalikan kudanya hingga terjatuh. Selain melempar tombak sambil berkuda, ada juga panahan, di mana pada zaman dahulu prajurit dituntut untuk bisa memanah serta berkuda.
“Sangat sulit sekali karena kita harus melempar tombak sambil berkuda, Tradisi ini biasa dilakukan tiap tahun sama para pendokar” Ujar Peserta Saptonan, Anton
Agenda tradisi Saptonan ini selalu digelar setiap tahun dalam rangka hari jadi Kuningan. Selain itu, tradisi Saptonan menjadi sebuah hiburan bagi warga serta guna melestarikan budaya lokal, terutama bagi generasi muda agar dapat mengenal sejarah Kuningan.
“Kegiatan saptonan ini disamping menyampaikan kataatan atau kepatuhan kepada raja dalam bentuk hasil bumi dan juga ada beberapa atraksi diantaranya lombar berkuda sambil membawa tombak dan lomba memanah tradisional” Ujar Pj Bupati Kuningan, R. Iip Hidajat.
Diharapkan tradisi ini juga sebagai ajang promosi pariwisata agar para wisatawan berkunjung ke Kabupaten Kuningan.