CIREBON, PILARadio – Tiga bulan setelah ramai kasus Vina, Iptu Rudiana, ayah dari mendiang Muhammad Rizky Rudiana atau Eki, muncul di hadapan publik bersama Hotman Paris, kuasa hukum Vina, pada Selasa sore. Rudiana bahkan menjelaskan proses diamankannya delapan terpidana, yang didasari keterangan dua saksi yakni Aep dan Dede. Rudiana juga membantah adanya penyiksaan dan langsung menyerahkan delapan terpidana kepada Satreskrim Polres Cirebon Kota, yang kemudian melakukan pengembangan.
Iptu Rudiana, ayah dari mendiang Eki, muncul di publik dalam konferensi pers yang digelar tim kuasa hukum Vina di Kota Cirebon, Selasa sore. Polisi aktif yang menjabat sebagai Kapolsek Kapetakan tersebut sempat berbincang terbuka dengan Hotman Paris di hadapan awak media. Bahkan, Hotman meminta Rudiana terbuka terkait kasus yang kembali ramai dalam tiga bulan terakhir ini.
Rudiana menjelaskan, proses diamankannya delapan terpidana berawal dari informasi yang diberikan oleh saksi Aep dan Dede, yang saat itu bekerja di steam mobil di kawasan Jalan Perjuangan. Sebagai ayah yang anaknya meninggal tidak wajar, Rudiana kemudian mendalami informasi dari Aep dan Dede, hingga akhirnya mendapati delapan terpidana tengah nongkrong tidak jauh dari tempat kejadian perkara eksekusi Vina dan Eki. Rudiana bersama anggotanya kemudian mengamankan delapan terpidana dan sempat meminta keterangan di satuannya, yakni Satnarkoba, sebelum diserahkan ke Satreskrim Polres Cirebon Kota.
Rudiana juga membantah keterangan para terpidana yang mengaku disiksa saat ditangkap. Bahkan, Rudiana mengklaim memiliki bukti foto yang menunjukkan kondisi terpidana dalam keadaan baik dan mengakui perbuatannya terhadap Eki, anaknya, dan Vina. Rudiana juga tidak membenarkan jika Aep, Dede, dan Liga Akbar bersaksi atas perintahnya.
“Tudingan Eky masih hidup, menambah sakit batin saya yang dalam 3 bulan terakhir menjadi bulan-bulanan netizen, Saya berani sumpah apapun termasuk sumpah pocong bahwa benar yang meninggal anak saya yang dididik dari kecil ” Ujarnya.
Rudiana mengaku melakukan penyelidikan sendiri setelah mendapati jasad anaknya terbujur kaku penuh luka. Bahkan, luka babak belur hingga patah tulang di tubuh anaknya dianggap mustahil jika terjadi akibat kecelakaan lalu lintas.