INDRAMAYU, PILARadio – Isak tangis mewarnai kedatangan lima jenazah korban dugaan pembunuhan yang tewas secara tragis dan ditemukan dalam satu lubang di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin malam kemarin. Kelima korban yang tewas akibat dugaan pembunuhan di halaman rumah itu dimakamkan secara berdampingan. Ratusan kerabat dan warga yang mengenal kebaikan korban tak kuasa menahan tangis dan menangis secara histeris.
Kedatangan lima kendaraan jenazah di Masjid Madina, Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, disambut isak tangis keluarga dan warga pada Rabu pagi. Satu per satu jenazah yang dikeluarkan dan dishalatkan diiringi dengan tangis kesedihan dari pihak keluarga. Bahkan, sejumlah kerabat tidak mampu menahan tangis saat jenazah akan dishalatkan di dalam masjid.
Setibanya di masjid, kelima jenazah yakni pasangan suami istri Budi dan Euis, orang tua Syarhoni, serta dua anak mereka yang berusia tujuh tahun dan delapan bulan langsung dishalatkan di masjid setempat. Ratusan warga yang mengenal kebaikan para korban turut menyolatkan jenazah. Usai dishalatkan, kelima jenazah kemudian langsung dimakamkan secara berdampingan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nyi Resik, Desa Sindang.
Kerabat korban mengaku tak menyangka bahwa kelima anggota keluarganya menjadi korban pembunuhan tragis yang jasadnya ditemukan dalam satu lubang di halaman rumah korban. Warga mengenal para korban sebagai sosok yang baik dan dermawan terhadap lingkungan sekitar. Kematian mereka pun meninggalkan duka mendalam bagi warga Kelurahan Paoman.
“Untuk masalah tuntutan masih berlanjut di Polres. Kita semua sedih karena keluarga beliau itu orang yang baik jadi merasa kehilangan apalagi ini satu keluarga dan sebelumnya Bapak syahroni ini sudah kehilangan istri dan anaknya sekarang anak dan mantu cucu itu diambil Allah dengan cara yang tidak benar” Ujar kerabat korban, Agus
Penemuan lima jenazah satu keluarga ini berawal dari kecurigaan warga atau tetangga korban yang mencium bau tak sedap dari dalam rumah, sekitar empat hari lalu. Awalnya, keluarga merasa curiga karena sulit menghubungi para korban sejak Kamis sebelumnya. Kecurigaan itu berubah menjadi keterkejutan saat mereka melihat adanya kaki manusia yang menonjol dari tanah di area belakang rumah.






















