PILARadio.com – Kontroversi mencuat di cabang tinju putri Olimpiade Paris 2024 setelah Imane Khelif dari Aljazair mengalahkan Angela Carini dari Italia dalam 46 detik di babak 16 besar kelas 66 kg di North Paris Arena, Villepinte, pada Kamis (1/7). Pertarungan tersebut menjadi viral setelah Carini mundur karena cedera hidung yang parah, enggan menjabat tangan Khelif, dan jatuh menangis di lantai.
Isu semakin memanas ketika muncul tudingan bahwa Khelif adalah seorang transgender, meskipun sepanjang kariernya, termasuk di Olimpiade Tokyo 2020, Khelif selalu berkompetisi sebagai wanita. Laporan terbaru mengungkapkan bahwa Khelif dan petinju lain, Lin Yu-ting dari Taiwan, pernah gagal memenuhi tes kelayakan gender di Kejuaraan Tinju Dunia Wanita di New Delhi tahun lalu, dengan pejabat olahraga menyatakan bahwa kedua petinju tersebut memiliki kromosom laki-laki.
Meskipun demikian, Carini tidak secara terang-terangan menyatakan bahwa ia mundur karena kecurigaan terhadap identitas gender Khelif. Ia menjelaskan bahwa keputusannya untuk mundur disebabkan oleh rasa sakit hebat di hidungnya setelah terkena pukulan Khelif. Carini menegaskan bahwa ia tidak berada dalam posisi untuk menghakimi atau memberikan penilaian terhadap identitas atlet lain.
Meskipun tuduhan tersebut, hingga saat ini, Komite Olimpiade Internasional (IOC) belum mendiskualifikasi Imane Khelif. Ia dijadwalkan untuk bertanding melawan Luca Anna Hamori dari Hongaria pada Sabtu (3/8), sementara perdebatan mengenai identitas gendernya masih terus berlangsung.