PILARadio.com – Pengadilan di Sri Lanka menahan seorang menteri senior. Anggota kabinet ini diduga membeli obat palsu untuk rumah sakit negara ketika dia bertanggung jawab atas urusan kesehatan.
Mantan Menteri Kesehatan Keheliya Rambukwella diperintahkan untuk ditahan hingga 15 Februari sambil menunggu penyelidikan terhadap penipuan senilai 144 juta rupee (sekitar Rp27 miliar). Polisi mengatakan kepada pengadilan di Kolombo bahwa Kementerian Kesehatan bermaksud membeli stok antibodi imunoglobulin, yang digunakan pada pasien dengan gangguan kekebalan. Namun, yang dibayar oleh kementerian ternyata sebagian besar adalah air.
“Obat tersebut telah dikeluarkan ke rumah sakit antara Juli dan September, ketika pasien melaporkan reaksi merugikan yang memicu tes kualitas,” kata seorang penyelidik kepada AFP. Tidak jelas apakah ada kematian yang terkait dengan penggunaan obat palsu tersebut.
Departemen Investigasi Kriminal mulai menginterogasi Rambukwella pada 2 Februari dan membawanya ke Pengadilan Magistrate Maligakanda Kolombo, di mana hakim memerintahkan penahanannya.
Beberapa pejabat penting Kementerian Kesehatan lainnya juga telah ditangkap. Rambukwella saat ini menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup.
Pemasoknya, sebuah perusahaan lokal, harus dibayar sebesar 960 juta rupee. Namun, pembayaran tersebut dihentikan setelah masalah kualitas muncul pada September. Pemilik perusahaan juga ditahan.
Sri Lanka menghadapi kekurangan obat-obatan yang parah setelah negara tersebut gagal membayar utang luar negerinya sebesar 46 miliar dolar AS pada April 2022 setelah menyatakan kebangkrutan. Sebagian besar obat-obatan penting kemudian dibiayai melalui jalur kredit dari negara tetangga India serta Bank Dunia.