CIREBON, PILARadio – Pro dan kontra mencuat terkait kebijakan kontroversial dari Gubernur Jawa Barat mengenai prosedur vasektomi sebagai salah satu syarat untuk menerima bantuan sosial (bansos). Gubernur Jawa Barat menganggap kebijakan ini sebagai bagian dari upaya pengendalian jumlah penduduk miskin, bahkan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam kehidupan.
Kebijakan kontroversial kembali muncul dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Wacana menjadikan prosedur vasektomi sebagai salah satu syarat untuk menerima bantuan sosial (bansos) menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Kebijakan ini disebut-sebut sebagai bagian dari upaya pengendalian jumlah penduduk miskin, namun menuai kritik dari berbagai pihak. Tak hanya itu, banyak masyarakat yang menolak adanya kebijakan baru dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Gubernur berharap masyarakat Jawa Barat ikut serta dalam program Keluarga Berencana (KB).
“PIlihan KB tuh banyak baik pilihan laki-laki ataupun perempuan asal punya niat yang baik. Jangan sampai diajak ber-KB malah menolak nanti kalau melahirkan nyari Gubernur lagi, Lagi sakit nyari gubernur lagi karena tidak punya biaya karena tidak bisa melahirkan kan ga boleh terus-terusan seperti ini” Ujar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Sementara itu, kebijakan vasektomi ini disebut-sebut sebagai bagian dari upaya pengendalian jumlah penduduk miskin, bahkan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam kehidupan.