PILARadio.com – Salwan Momika, yang pernah menjadi pemimpin milisi di Irak dan dikenal sebagai seorang pengkritik keras Islam, dilaporkan meninggal secara tiba-tiba di Norwegia pada hari Selasa waktu setempat. Momika, yang terkenal karena memperjuangkan “kebebasan berpendapat” dengan cara kontroversial yaitu membakar salinan Al-Quran di depan umum, baru-baru ini memutuskan untuk pindah ke Norwegia dari Swedia. Dalam pernyataannya, dia menggambarkan dirinya sebagai seorang “kritikus dan pemikir ateis liberal”, meskipun sebelumnya memeluk agama Kristen.
Pada perayaan Idul Adha tahun 2023, Salwan Momika memicu kontroversi dengan membakar salinan Al-Quran di Stockholm, sebuah tindakan yang memicu reaksi keras di masyarakat. Radio Genoa melaporkan penemuan mayatnya di Norwegia, sementara spekulasi tentang penyebab kematiannya mulai berkembang di media sosial setelah ia memutuskan untuk pindah dari Swedia ke Norwegia pada tahun 2021.
Momika telah mencari suaka dari Irak sejak tahun 2018 dan mengklaim pengalaman penganiayaan oleh pemerintah Swedia, yang menyebabkannya meminta perlindungan dari Norwegia. Dalam sebuah postingan pada tanggal 27 Maret, dia menegaskan alasan permohonan suakanya karena Swedia hanya menerima pengungsi yang dianggap sebagai teroris, sementara tidak memberikan perlindungan bagi para pemikir atau filsuf. Momika juga menyatakan pandangannya tentang Al-Quran sebagai “kitab paling berbahaya di dunia,” yang memicu kontroversi dan kecaman di Swedia.