CIREBON, PILARadio – Menjelang dua setengah abad, sejak didirikan oleh Kiai Said pada tahun 1820, Ponpes Gedongan tidak hanya menjadi pusat keilmuan keagamaan, yang menjadi salah satu kiblat pendidikan islam di wilayah Cirebon.
Demikian disampaikan Ketua panitia Haul, KH. Ahmad Marzuki pada puncak Haul ke 93 KH Muhammad Sa’id Pondok Pesantren (Ponpes) Gedongan Kabupaten Cirebon, Sabtu (20/1), kemarin.
Kiai Marzuki mengatakan bukti Ponpes Gedongan menjadi kiblat pendidikan islam tercatat dalam sebuah manuskrip yang terdapat di perpustakaan Belanda. Ponpes Gedongan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Bahkan memiliki peran aktif dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
“Dalam manuskrip tersebut menyatakan bahwa Mbah Said, menjadi salah satu kiai paling berpengaruh dan kiai penting yang ada di wilayah Cirebon,” ujarnya.
Menurut Kiai NU Cirebon tersebut peranan aktif Ponpes Gedongan dalam kemerdekaan Republik Indonesia, kata dia, dibuktikan dalam keterlibatan Ponpes Gedongan dalam perang Diponegoro pada tahun 1825 sampai dengan 1830, silam.
“Karena prinsip hidup yang mencerminkan anti kolonialisme dan anti penjajahan tersebut, berujung pada pemberhentian Mbah Said dari jabatannya sebagai Kadi di kesultanan Kasepuhan Cirebon,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia, Muhammad Idrus mengatakan, Haul diisi acara pagelaran seni dan budaya, kemudian seminar nasional psikologi dan kesehatan pada Jumat dilanjutkan bakti sosial, karnaval dan marching band competition pada Rabu (17/1).
“Ada bahtsul masail se Jawa dan Madura serta khotmil Quran di 93 titik pada hari Kamis, bedah buku Radikalisme di Media Sosial dan seminar tasawuf dan filsafat pada Jumat. Lalu puncak acara sekarang, ditutup dengan tahlil dan pengajian umum,” singkatnya.
Haul ke-93 Mbah Sa’id berjalan penuh khidmat mengangkat tema Pesantren Keberagaman dan Kebersamaan dalam Bingkai NKRI Bersama-sama Menjaga Ukhuwwah Wathoniyah, Insaniah dan Islamiyyah.
Haul ke-93 Mbah Sa’id dihadiri sejumlah kalangan, dari Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Mahmudin, Mantan Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqiel Siradj dan sejumlah Kiai lainnya seperti Kiai Marzuki Mustamar daro Malang), Pengasuh Ponpes Kempek Cirebon, Kiai Mustofa Aqiel Siradj dan Kiai Subhan Ma’mun dari Kabupaten Brebes Jawa Tengah.***