CIREBON, PILARadio – Keluarga Kasultanan Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Rabu pagi, menggelar tradisi Grebeg Syawal pasca Lebaran dengan melakukan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati dan para leluhur di kompleks Makam Sunan Gunung Jati. Meski diwarnai dengan adanya spanduk penolakan terhadap Sultan Kasepuhan, tradisi Grebeg Syawal yang dipimpin Pangeran Patih Keraton tetap berjalan lancar. Sementara itu, Sultan Kasepuhan, Lukman Zulkaedin, berhalangan hadir.
Keluarga Keraton Kasultanan Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, melaksanakan tradisi Grebeg Syawal dengan melakukan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati dan para leluhur Sultan Keraton di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati.
Dengan mengenakan pakaian adat Keraton, tradisi ini dihadiri oleh sejumlah keluarga Sultan Kasepuhan dan dipimpin langsung oleh Patih Keraton Kasepuhan, Pangeran Patih Gumelar Suryadiningrat. Sementara itu, Sultan Keraton Kasepuhan, Lukman Zulkaedin, berhalangan hadir dan tidak dapat mengikuti tradisi tahunan Grebeg Syawal tersebut.
Sementara itu, di depan gapura masuk kompleks pemakaman, terpampang spanduk penolakan terhadap Lukman Zulkaedin sebagai Sultan Keraton Kasepuhan dari sejumlah pihak yang tidak sepakat dengan penetapannya sebagai sultan.
Meski demikian, tradisi Grebeg Syawal tetap berjalan dengan lancar. Menanggapi penolakan tersebut, Pangeran Patih menyampaikan bahwa telah terjadi kesalahpahaman dari sejumlah pihak yang tidak menginginkan Lukman Zulkaedin sebagai Sultan.
“Kami mengadakan tradisi ziarah ke leluhur yaitu grebek syawal. Tradisi ini hampir tiap tahun dilaksanakan setelah Seminggu Idul Fitri. Alhamdulillah sebenarnya tidak ada masalah Cuma salah paham saja. Kita semua harus guyub dan kompak jangan sampai di adu domba di di provokasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab” Ujar Patih Kesultanan Kasepuhan, Pangeran Patih Gumelar.
Grebeg Syawal ini merupakan tradisi yang dilakukan oleh pihak keluarga Keraton-keraton yang ada di Cirebon, dengan mengadakan doa bersama masyarakat untuk mendoakan Sunan Gunung Jati dan para leluhur Sultan Keraton pasca Lebaran.