CIREBON, PILARadio – Kericuhan mewarnai aksi unjuk rasa ratusan driver ojek online di Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa siang. Massa yang berusaha menyegel kantor aplikator terlibat saling dorong hingga nyaris terjadi baku hantam. Mereka menuntut agar pihak aplikator menghapus potongan 20 persen yang dianggap membebani driver, serta dinilai melanggar aturan dari Peraturan Menteri Perhubungan.
Kericuhan ini terjadi saat ratusan driver ojek online mendatangi kantor aplikator di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, pada Selasa siang. Massa yang berusaha menyegel kantor penyedia jasa aplikasi ojek tersebut terlibat saling dorong dengan petugas keamanan kantor. Aksi yang sempat memanas itu nyaris berujung baku hantam sebelum akhirnya berhasil diredam oleh aparat kepolisian.
Selain di kantor aplikator, massa juga terlibat saling dorong saat mendatangi kantor Balai Kota Cirebon. Mereka yang berusaha menemui Wali Kota Cirebon terhalang di pintu masuk, hingga terjadi keributan dengan petugas keamanan setempat.
Dalam aksinya, massa mendesak pemerintah dan wakil rakyat untuk memperhatikan nasib para driver ojek online yang semakin terhimpit oleh aturan dari pihak aplikator yang dinilai bertentangan dengan Peraturan Menteri Perhubungan.
Mereka menuntut agar potongan 20 persen yang dikenakan oleh aplikator dihapus, dan diubah menjadi 10 persen dari jasa yang diterima oleh driver. Selain itu, mereka juga meminta penghapusan paket hemat berbayar yang dinilai jelas melanggar peraturan pemerintah.
Bahkan, massa menantang Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, untuk membuat regulasi yang lebih berpihak kepada kesejahteraan driver ojek online.
“Aksi kali ini bentuk kecewa dari pemerintah daerah Kota Cirebon dan DPRD karena tidak hadir dalam aksi ini yang mana kita menuntut adanya kesejahteraan driver online. Tapi kita akan gelar demo lagi diminggu depan dengan massa yang cukup banyak. Adapun tuntutan kami yaitu hapus potongan 20% menjadi 10% karena aplikator hanya menyediakan. Selanjutnya hapus grab bike hemat berbayar karena sudah melanggar permenhub yang sudah batas minimum yaitu 8rb” Ujar Koordinator Aksi, Tryas Mohammad.
Ratusan driver ojek online mengaku kecewa karena aksi unjuk rasa yang mereka lakukan di tiga lokasi tidak membuahkan hasil yang jelas. Massa pun berjanji akan kembali turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar apabila dalam satu pekan tidak ada keputusan terkait tuntutan yang mereka sampaikan.