CIREBON, PILARadio – Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan pajak impor sebesar 32 persen membuat para pengusaha rotan di Cirebon, Jawa Barat, Kamis siang, merasa resah. Para pengusaha rotan mengaku bahwa para pembeli dari Amerika meminta diskon sebesar 30 persen dari harga yang selama ini berjalan untuk menutupi kenaikan pajak impor dari Amerika. Hal ini dinilai akan merugikan para pelaku industri rotan Cirebon, yang bisa berdampak pada penghematan produksi ke depannya.
Sejak diumumkannya kebijakan Presiden Amerika Serikat yang menaikkan tarif pajak impor sebesar 32 persen, para pengusaha industri furnitur rotan di Cirebon, Jawa Barat, menyikapinya secara negatif. Sebagai sentra industri rotan dengan ekspor ke Amerika dan beberapa negara di Eropa, para pengusaha industri furnitur rotan di Cirebon merasa resah.
Hal ini dinilai akan merugikan industri rotan di Cirebon. Pasalnya, saat ini saja para pembeli masih menunda atau memilih untuk menunggu dan melihat (wait and see) dalam melakukan pemesanan produk rotan dari Cirebon untuk jangka panjang.
Selain itu, para pembeli juga telah meminta potongan harga sebesar 30 persen untuk menutupi kenaikan pajak impor Amerika. Tentunya, hal ini akan semakin membebani industri rotan di Cirebon.
Kondisi ini akan memberatkan para pelaku industri rotan di Cirebon. Pasalnya, produk-produk furnitur rotan dari Cirebon sebagian besar dikirim ke Amerika dan beberapa negara Eropa. Bahkan, pengiriman ke Amerika bisa mencapai 50 hingga 70 persen dari total keseluruhan ekspor ke luar negeri.
Namun demikian, dalam 90 hari ke depan sebelum diberlakukannya kenaikan tarif impor ini, para pengusaha rotan di Cirebon berharap pemerintah Indonesia segera melakukan langkah cepat melalui tim negosiator ke Amerika Serikat untuk meminta keringanan dari kebijakan Presiden Trump.
“Gejolak ekonomi ini tidak hanya di Indonesia saja namun dunia dengan adanya kebijakan ini akan sangat berpengaruh terutama pada pengusaha di Indonesia dengan penerapan tarif sebesar 32 persen dan tarif dasar sudah dikenakan tarif 10 persen dampaknya itu harga barang jelas akan naik. Kami menghimbau kepada pemerintah agar bernegosiasi dengan AS agar memberikan kebijakan tarif seminimal mungkin” Ujar Pengusaha Rotan, Muhamad Akbar.
Dengan adanya kenaikan tarif baru impor dari Amerika ini, ke depannya para pengusaha furnitur rotan mungkin harus melakukan efisiensi produksi, yang juga dapat mengancam keberlangsungan pekerjaan di sektor industri rotan