PILARadio.com – Band metal asal Inggris, Bring Me The Horizon (BMTH), tampil memukau di Reading Festival 2025, Inggris, pada Sabtu (23 Agustus 2025). Dalam konser tersebut, BMTH tidak hanya menutup era “Nex Gen”, tetapi juga memberikan pernyataan politik kuat dengan mengibarkan bendera Palestina di atas panggung.
Momen solidaritas itu terjadi saat lagu penutup, “Throne”, dibawakan. Tanpa banyak kata, para personel BMTH mengangkat bendera Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina di tengah konflik yang terus berlangsung.
Penampilan Spesial: Akhiri Era Nex Gen, Tampilkan Daftar Lagu Ikonik
Konser ini menjadi titik puncak dari era Nex Gen, yang diumumkan secara simbolis oleh Eve, karakter AI fiktif yang berinteraksi dengan penonton di antara lagu-lagu.
“Terima kasih telah bertahan cukup lama untuk menyaksikan akhir dari program penelitian Nex Gen,” ujar Eve dalam narasi pembuka konser.
“Malam ini menandai eksperimen terakhir saya. Sebentar lagi saya memiliki cukup data untuk memanen setiap jiwa manusia di planet ini,” lanjutnya.
Penampilan BMTH malam itu juga menjadi momen penuh nostalgia. Vokalis Oliver Sykes mengenang debut mereka di Reading Festival pada 2008, saat menjadi pengganti mendadak untuk Slipknot dan Avenged Sevenfold.
“Kami sangat mengecewakan bagi Inggris saat itu,” ujar Sykes, mengenang dengan canda.
Setlist BMTH: Dari “DArkSide” hingga “Throne”
BMTH membawakan sejumlah lagu andalan seperti:
- DArkSide
- MANTRA
- Happy Song
- Teardrops
- AmEN!
- Kool-Aid
- Shadow Moses
- Kingslayer
- Antivist (bersama fan bernama Lily)
- Follow You, LosT, Can You Feel My Heart, Drown, dan Throne
Kejutan juga hadir saat mereka meng-cover lagu legendaris “Wonderwall” milik Oasis dengan aransemen khas BMTH.
Solidaritas Palestina Juga Disuarakan Musisi Lain
Bring Me The Horizon bukan satu-satunya yang menyuarakan dukungan untuk Palestina di Reading Festival 2025. Band asal Australia Amyl & The Sniffers dan band rock Inggris Enter Shikari juga menyuarakan solidaritas mereka.
Vokalis Enter Shikari, Rou Reynolds, mengatakan:
“Dokter dibunuh, dilukai, ditahan. Anak-anak ditembak di kepala oleh sniper. Ini bukan tragedi. Ini adalah kejahatan perang.”
Penyanyi Hozier juga menyampaikan dukungannya untuk Palestina, meskipun pidatonya dilaporkan dipotong dari siaran resmi oleh BBC.