PILARadio.com – Fanny Soegi baru-baru ini mengungkapkan keluhan terkait masalah royalti yang melibatkan dirinya dan mantan bandnya, Soegi Bornean, terutama mengenai lagu-lagu yang pernah mereka ciptakan, seperti hit populer “Asmalibrasi.” Dalam sebuah unggahan di media sosial, Fanny, yang mengundurkan diri dari band tersebut pada Maret 2024, menyatakan ketidakpuasannya terkait hak royalti yang belum diterimanya sebagai pencipta lagu. Ia mengkritik sistem distribusi royalti yang dinilainya tidak transparan, dan menambahkan bahwa meskipun royalti dari lagu tersebut mencapai lebih dari setengah miliar rupiah, sebagian besar dana tersebut justru diterima oleh pihak-pihak yang tidak berhak.
Fanny juga menyebutkan bahwa meskipun ada pihak-pihak yang tidak berhak menerima royalti, mereka mampu membeli barang-barang mahal, sementara dirinya masih harus menghadapi kesulitan finansial, seperti tinggal di rumah kontrakan dengan atap yang bocor. Ia mengungkapkan bahwa keluhan ini bukan hanya mengenai nominal royalti, tetapi juga tentang keadilan dan nurani, mengkritik budaya serakah dalam dunia musik.
Menanggapi tuduhan tersebut, Soegi Bornean mengeluarkan klarifikasi melalui media sosial pada hari Senin (9/9). Mereka membantah tuduhan Fanny dan menyatakan bahwa mereka telah mendistribusikan royalti sesuai dengan kesepakatan yang ada. Mereka menjelaskan bahwa Fanny selalu terlibat dalam keputusan pembagian royalti dan tidak ada masalah dalam komunikasi antara pihak manajemen dan pencipta lagu. Soegi Bornean juga menyatakan bahwa mereka siap untuk rekonsiliasi jika diperlukan dan masih berkomunikasi dengan baik dengan Fanny, bahkan masih ada kerja sama dalam album baru mereka.
Fanny Soegi adalah salah satu pendiri band Soegi Bornean yang dibentuk pada tahun 2019, bersama Aditya Ilyas dan Bagas Prasetyo. Band indie asal Semarang ini memulai kariernya dengan merilis sejumlah single, termasuk “Saturnus” dan “Asmalibrasi,” serta Extended Play (EP) berjudul “Atma” pada tahun 2020. Setelah merilis beberapa lagu tambahan seperti “Semenjana” (2021), “Samsara” (2021), dan “Aguna” (2023), Fanny memutuskan untuk meninggalkan band pada Maret 2024. Dalam pengumuman pengunduran dirinya, Fanny menyebutkan bahwa keputusan tersebut diambil setelah pertimbangan matang dan ia akan melanjutkan karier solo sambil tetap membawakan lagu-lagu ciptaannya bersama Dhimas Tirta Franata.
Fanny memastikan bahwa ia akan terus berkarya sebagai penyanyi solo, dengan tetap membawakan lagu-lagu ciptaannya termasuk “Saturnus,” “Pijaraya,” “Haribaan,” “Raksa,” “Kala,” “Samsara,” dan “Aguna.”