PILARadio.com – Robot penjelajah Perseverance milik NASA kembali membuat penemuan menarik di Kawah Jezero, Mars. Rover tersebut menemukan sebuah batuan dengan bentuk unik seolah “terpahat”, yang dianggap ilmuwan sebagai objek yang tidak terbentuk secara alami di permukaan Mars.
Penemuan ini terjadi saat Perseverance menyelidiki area Vernodden, lokasi pendaratannya pada Februari 2021. Para ilmuwan menyebut batu ini memiliki elemen yang biasanya ditemukan di inti Bumi, sehingga membuatnya semakin misterius.
Asal-Usul ‘Phippsaksla’
Batuan berdiameter sekitar 78 cm ini diberi nama Phippsaksla. Dalam laporan Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, batuan ini kemungkinan merupakan meteorit besi-nikel, jenis material yang biasanya berasal dari inti asteroid besar.
Menariknya, paduan besi-nikel juga merupakan komponen utama penyusun inti planet Bumi.
Bentuk Phippsaksla tampak menonjol dibandingkan batuan lain di sekitarnya—berdiri lebih tinggi dan terlihat seperti hasil pahatan alami. Karena keunikan tersebut, Perseverance menargetkannya untuk analisis lebih mendalam.
Analisis Perseverance Menggunakan SuperCam
Untuk memeriksa komposisi batuan, Perseverance menggunakan instrumen SuperCam, yang dilengkapi kamera, laser, dan spektrometer guna mengidentifikasi kandungan kimia pada permukaan Mars.
Meski disebut “batu alien”, penemuan meteorit semacam ini bukan hal baru. Rover pendahulu seperti Curiosity, Opportunity, dan Spirit juga telah menemukan meteorit besi-nikel di lokasi lain, termasuk meteorit terkenal seperti Lebanon (2014) dan Cacao (2023) di Kawah Gale.
NASA menyebutkan bahwa penemuan ini cukup mengejutkan karena Perseverance baru sekarang menemukan meteorit serupa di Jezero, meski usia kawah tersebut mirip dengan Gale. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memastikan status Phippsaksla sebagai meteorit.
Jika terbukti, Perseverance akan resmi bergabung dengan daftar rover Mars yang berhasil menyelidiki batuan “pengunjung” dari luar angkasa.
Seiring dengan temuan baru ini, Perseverance dan SuperCam tetap menjalankan misi utama mereka: mencari jejak bahan kimia yang terkait dengan kemungkinan kehidupan masa lalu di Mars, termasuk meneliti sampel batuan sungai purba yang sebelumnya diduga mengandung biosignature.
Sumber : www.kumparan.com

















