PILARadio.com – Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan bahwa para member NewJeans dilarang melakukan aktivitas independen tanpa persetujuan agensi mereka, ADOR. Keputusan ini diambil setelah pengadilan menerima sebagian tuntutan ADOR dalam gugatan terkait keabsahan kontrak eksklusif grup tersebut. Larangan ini berlaku untuk semua bentuk penampilan, baik individu maupun melalui pihak ketiga, tanpa izin resmi dari ADOR.
Jika larangan ini dilanggar, setiap anggota diwajibkan membayar denda sebesar 1 miliar won atau sekitar Rp11,83 miliar. Artinya, bila kelima anggota tampil tanpa izin, mereka harus membayar total 5 miliar won atau setara dengan Rp59,17 miliar. Pengadilan juga memerintahkan NewJeans untuk menanggung biaya hukum dalam perkara ini.
Putusan ini berlaku hingga ada keputusan akhir terkait keabsahan kontrak mereka. Menurut laporan Korea Times dan Korea JoongAng Daily, pengadilan mempertimbangkan bahwa para anggota telah melanggar perintah sebelumnya untuk kembali ke ADOR dan menilai ada kemungkinan pelanggaran berulang di masa mendatang. Hal ini menjadi dasar kuat dikeluarkannya perintah pembatasan tersebut.
Sebelumnya, NewJeans menyampaikan pemutusan kontrak kepada ADOR pada November 2024 akibat konflik internal. Mereka kemudian mencoba melakukan aktivitas di luar agensi dengan nama baru, NJZ. Menanggapi hal itu, ADOR menggugat keabsahan pemutusan kontrak pada Desember 2024 dan mengajukan permohonan larangan kegiatan independen pada Januari 2025, yang dikabulkan pada Maret.
Meski dalam proses hukum, para anggota tetap muncul di beberapa acara, termasuk tampil sebagai NJZ di ComplexCon Hong Kong. Haerin juga sempat menyampaikan ucapan terima kasih kepada penggemar melalui media sosial. Sidang lanjutan dalam gugatan utama antara ADOR dan NewJeans dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025.