PILARadio.com – Pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut menjadi sorotan publik karena fasilitas yang buruk, termasuk atap venue yang bocor dan jalan menuju venue yang tidak memadai. Menpora telah mengerahkan Satgas untuk menyelidiki masalah ini setelah mendapatkan banyak keluhan.
Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni, mengakui adanya keterlambatan dalam penyediaan makanan bagi atlet, namun ia menegaskan bahwa masalah tersebut telah diperbaiki. Fatoni menjelaskan bahwa tanggung jawab konsumsi di hotel adalah pihak hotel, bukan panitia PON, dan menegaskan bahwa standar hotel yang disediakan adalah bintang 3 ke atas.
Salah satu isu besar adalah akses menuju venue voli, di mana beberapa atlet harus menggunakan jembatan kayu, yang sempat viral di media sosial. Fatoni menjelaskan bahwa jalan menuju venue seharusnya selesai pada Desember, namun baru dimulai pada Juli, sehingga belum sepenuhnya siap.
Selain itu, venue futsal juga mengalami masalah kebocoran yang menyebabkan pertandingan dihentikan sementara. Fatoni menyebutkan bahwa kebocoran tersebut diperbaiki dengan terpal dan pertandingan dilanjutkan setelahnya.
Menpora Dito Ariotedjo mengaku mengetahui kekacauan pelaksanaan PON dan akan berkoordinasi dengan Satgas PON yang dipimpin oleh Wakil Jaksa Agung serta Bareskrim Polri untuk menyelidiki masalah lebih lanjut. Dito menekankan pentingnya memastikan bahwa semua pembangunan sesuai dengan spesifikasi dan kontrak.
Bareskrim Polri, melalui Wadirtipidkor Kombes Arief Adiharsa, telah merespons permintaan Menpora dan akan bekerja sama dengan Kemenpora untuk mendalami permasalahan ini. Koordinasi dengan Satgas dan penyelidikan Bareskrim Polri sudah dilakukan untuk memastikan penanganan keluhan publik secara efektif.