PILARadio.com – Tim peneliti dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Taruna Angkasa Madiun berhasil meraih dua medali emas di ajang bergengsi Youth International Science Fair (YISF) 2025. Acara yang diselenggarakan di Universitas Negeri Malang pada 21-24 Februari 2025 ini juga memberikan penghargaan Best Booth dan Grand Prize kepada tim tersebut. Keberhasilan ini tentunya menjadi kebanggaan bagi tim yang terdiri dari tiga siswa berbakat, yaitu Ni Putu Vidya Anggun, Afflatus Felician, dan Najmah Maia Fairuz. Mereka berhasil mencuri perhatian dengan penelitian mereka yang inovatif mengenai pemanfaatan bonggol jagung dan jerami sebagai bahan baku plastik biodegradable.
Dalam penelitian yang dilakukan, tim dari SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun menemukan bahwa satu kuintal jerami dan satu kuintal bonggol jagung dapat menghasilkan sekitar 5.333 lembar plastik ramah lingkungan yang mudah terurai. Temuan ini tidak hanya berpotensi mengurangi limbah pertanian, tetapi juga menawarkan solusi alternatif untuk masalah sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan. Plastik biodegradable yang dihasilkan dari bahan-bahan alami tersebut diharapkan dapat menggantikan plastik konvensional yang sulit terurai dan memicu pencemaran lingkungan.
Salah satu keunggulan utama dari plastik yang dihasilkan oleh tim ini adalah kecepatan penguraiannya. Plastik biodegradable hasil penelitian mereka dapat terurai dalam waktu sekitar 57 hari, jauh lebih cepat dibandingkan dengan plastik sejenis yang tersedia di pasaran yang membutuhkan waktu hingga satu atau dua tahun untuk terurai. Keunggulan ini menjadi poin penting dalam upaya mengurangi dampak negatif dari sampah plastik terhadap lingkungan, mengingat plastik yang tidak terurai dalam waktu singkat akan terus menumpuk dan merusak ekosistem.
Selain kecepatan penguraian, plastik yang dihasilkan oleh tim SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun juga memiliki residu yang sangat kecil, yakni hanya 0,001 gram. Hal ini menunjukkan bahwa produk plastik tersebut benar-benar dapat terurai secara optimal tanpa meninggalkan jejak yang dapat membahayakan lingkungan. Inovasi ini memberikan harapan baru dalam menciptakan produk plastik yang ramah lingkungan dan aman bagi alam sekitar, sekaligus mengurangi polusi plastik yang semakin sulit diatasi.
Dengan keberhasilan ini, tim peneliti SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun tidak hanya mengharumkan nama sekolah, tetapi juga memberi contoh konkret bagaimana generasi muda dapat berperan dalam menciptakan solusi bagi masalah lingkungan. Penelitian mereka menunjukkan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam mengatasi tantangan global, seperti sampah plastik dan limbah pertanian. Dengan adanya temuan ini, diharapkan banyak pihak, baik itu sektor industri maupun pemerintah, dapat mendukung pengembangan lebih lanjut dari plastik ramah lingkungan ini untuk masa depan yang lebih hijau dan bersih.