PILARadio.com – Kementerian Agama (Kemenag) tengah meluncurkan inisiatif baru dengan merancang sebuah aplikasi digital yang bertujuan untuk membantu mencari jemaah haji yang mungkin tersesat selama perjalanan mereka. Sebagai bagian integral dari upaya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh jemaah selama musim haji, Kemenag memandang aplikasi ini sebagai langkah proaktif dalam menangani isu yang sensitif ini.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan pentingnya adopsi teknologi dalam meningkatkan kualitas layanan kepada jemaah haji. Beliau mencatat bahwa sebelumnya, aplikasi yang ada terutama berfokus pada kebutuhan petugas, sementara aplikasi yang sedang dikembangkan akan lebih berorientasi pada kebutuhan jemaah itu sendiri. Hal ini akan memungkinkan pencarian jemaah yang tersesat menjadi lebih efisien dan efektif.
Dalam rangka mewujudkan aplikasi ini, Kemenag berkolaborasi dengan pakar informatika terkemuka, Ainun Nadjib, yang telah berhasil mengembangkan platform-platform digital sukses sebelumnya, seperti website Kawal COVID dan Kawal Pemilu. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa aplikasi yang dihasilkan memiliki kualitas dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang kompleks di lapangan.
Menteri Yaqut juga menekankan bahwa aplikasi ini akan memiliki manfaat yang jauh lebih luas daripada sekadar mencari jemaah yang tersesat. Selain membantu dalam pencarian, aplikasi ini juga diharapkan dapat memfasilitasi layanan-layanan lain bagi jemaah, termasuk dalam hal transportasi. Yaqut yakin bahwa transformasi digital dalam konteks ibadah haji bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak, dan Kemenag bertekad untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan yang terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia.
Terkait waktu peluncuran aplikasi, Yaqut berharap bahwa aplikasi pencarian jemaah haji hilang ini dapat dioperasikan pada tahun yang sama, menggarisbawahi urgensi dan prioritas tinggi yang diberikan pada proyek ini.
Namun demikian, Yaqut juga memperingatkan bahwa meskipun transformasi digital adalah hal yang tak terhindarkan, nilai-nilai humanisme harus tetap menjadi fokus utama dalam layanan kepada jemaah. Ini terutama penting dalam kasus jemaah lansia, yang memerlukan perhatian khusus dan sensitivitas dalam pelayanan mereka. Yaqut memastikan bahwa Kemenag akan terus mengedepankan nilai-nilai tersebut dalam setiap aspek dari layanan haji yang mereka berikan.
Lebih jauh lagi, Yaqut mengingatkan bahwa pesan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya memberikan layanan yang terbaik kepada jemaah, terutama mereka yang lanjut usia, harus dipegang teguh. Presiden telah menginstruksikan agar jemaah lansia diperlakukan dengan penuh kehangatan dan perhatian, sebagaimana layaknya orang tua sendiri.
Dengan pengumuman ini, Kemenag menunjukkan komitmen mereka untuk terus meningkatkan standar pelayanan haji Indonesia dan memastikan bahwa setiap jemaah dapat menjalani ibadahnya dengan aman, nyaman, dan lancar. Diharapkan bahwa aplikasi ini akan menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.