PILARadio.com – Paris Saint-Germain (PSG) tengah menghadapi ancaman serius untuk dicoret dari Liga Champions musim ini akibat sengketa gaji yang belum terselesaikan dengan Kylian Mbappe, mantan pemain bintangnya. Mbappe, yang meninggalkan PSG pada musim panas 2024 untuk bergabung dengan Real Madrid, menuntut pembayaran gaji dan bonus sebesar 55 juta euro (Rp940 miliar) yang belum dibayarkan oleh klub. Tunggakan ini mencakup bonus tanda tangan dan gaji untuk periode April hingga Juni 2024.
Meskipun sudah dua bulan berlalu sejak kepergiannya, sengketa ini terus berlanjut. Kuasa hukum Mbappe telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada PSG pada pertengahan Juni, namun setelah tidak mendapatkan tanggapan yang memadai, Mbappe membawa kasus ini ke Komite Hukum Liga Profesional Prancis (LFP) dan melibatkan UEFA melalui Federasi Sepak Bola Prancis (FFF). Pada 8 Agustus 2024, Mbappe resmi melaporkan masalah ini kepada LFP, yang berwenang menerapkan larangan transfer dan mencabut lisensi UEFA PSG jika masalah ini tidak diselesaikan.
Situasi ini menempatkan PSG dalam posisi genting, karena setiap klub yang ingin berpartisipasi dalam kompetisi UEFA harus memberikan bukti bahwa mereka tidak memiliki tunggakan pembayaran gaji kepada staf mereka paling lambat 28 Februari sebelum musim lisensi. Jika PSG gagal menyelesaikan masalah ini, mereka berisiko kehilangan lisensi klub UEFA untuk musim 2024/2025, yang berarti mereka tidak dapat berpartisipasi di Liga Champions. Ancaman ini sangat serius dan bisa berdampak besar pada reputasi serta keuangan klub, meskipun masih belum pasti apakah Mbappe dan tim hukumnya akan membawa kasus ini ke pengadilan Prancis jika situasi tetap berlarut.