CIREBON, PILARadio – Makanan bergizi gratis dengan kondisi basi kembali ditemukan di Cirebon, Jawa Barat. Makanan bergizi gratis (MBG) basi ini ditemukan di sebuah sekolah dasar pada salah satu menu MBG. Makanan tersebut sudah berbau tak sedap dan ditemukan ulat pada sayuran. Beruntung, makanan itu belum sempat dikonsumsi para siswa.
Menu makanan bergizi gratis dalam kondisi sudah basi ini terjadi di Sekolah Dasar Negeri Argapura, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Senin pagi. Pihak sekolah mendapati makanan bergizi gratis yang hendak dikonsumsi para siswa dalam kondisi basi pada salah satu menu sayuran.
Menu sayuran tersebut sudah tidak segar, berbau tak sedap, dan dinilai tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan, ditemukan pula adanya ulat pada sayuran tersebut. Pihak sekolah kemudian langsung menginstruksikan para murid agar tidak mengonsumsi makanan bergizi gratis itu.
“Memang sebelum dibagikan tercium bau tidak enak ada ulatnya juga mungkin dari sayur kacang panjang ya” Ujar Wali Murid, Mila
Temuan tersebut langsung dilaporkan ke pihak puskesmas setempat. Pihak kepolisian yang menerima laporan juga mendatangi sekolah dan mengambil sampel untuk diserahkan ke Dinas Kesehatan guna diuji di laboratorium.
“Untuk stop MBG ini kemungkinan tidak karena hanya ditemukan di beberapa makanan saja dan tidak semuanya kita berharap pihak yang membuat MBG ini lebih dikoreksi dan masaknya ini jangan terlalu malam karena ditakutkan sudah basi” Ujar Kepala Sekolah SDN Argapura, Muhamad Syafei
Beruntung makanan tersebut belum sempat dikonsumsi para siswa. Jika sampai dikonsumsi, para siswa bisa mengalami diare dan mual-mual.
“Memang setelah kita cek tercium bau yang tidak sedap kemungkinan sudah basi terutama sayurannya untungnya juga makanan ini di cek oleh wali kelas terlebih dahulu jadi siswa terhindar dari keracunan dan apabila dikonsumsi siswa bisa mengalami diare dan mual-mual” Ujar Kepala Puskesmas Sitopeng, Dr. Eko
Sementara itu, pihak SPPG mengaku selama ini sudah menjalankan prosedur sesuai ketentuan sebelum didistribusikan ke sejumlah sekolah. Namun, diduga menu sayuran tidak tahan lama dalam kondisi tertutup sehingga mudah basi.
“Kita masak sudah sesuai prosedur di jam 3 dan matang itu di jam 4 dan pendistribusian itu di jam 7 dan sebelumnya kita juga sudah menguji dari bau, rasa dan tampilan itu dan aman-aman saja. diduga menu sayuran tidak tahan lama dalam kondisi tertutup sehingga mudah basi.” Ujar Kepala SPPG Kalijaga, Alvin
Pihak sekolah berharap agar pihak SPPG dapat lebih teliti lagi dalam memasak dan sebelum mendistribusikan makanan bergizi gratis untuk dikonsumsi para siswa, agar terhindar dari kemungkinan keracunan dan hal-hal yang tidak diinginkan.



















