MAJALENGKA, PILARadio – Serikat pekerja melakukan aksi unjuk rasa pengawalan rapat pleno pengupahan di depan Gedung Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis siang. Aksi ini diwarnai bentrokan antar massa buruh. Petugas kepolisian yang berjaga kesulitan meredakan massa.
Aksi kericuhan yang terjadi saat ribuan buruh menggelar aksi mengawal proses rapat pleno upah minimum kabupaten (UMK) 2025 di Kabupaten Majalengka. Namun, pengawalan rapat pleno yang berlangsung di Gedung Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Majalengka diwarnai bentrokan antar massa buruh.
Awalnya, aksi serikat berjalan dengan lancar, namun beberapa lama kemudian, terlihat massa serikat melakukan aksi saling dorong dengan petugas keamanan. Sehingga Wakapolres Majalengka melalui alat pengeras suara memberikan himbauan agar massa menyuarakan tuntutannya dengan tertib dan aman.
Akan tetapi, aksi ricuh terjadi saat orator tengah menyuarakan hak-hak buruh yang berada di belakang mobil orator. Belum diketahui secara pasti penyebab keributan tersebut, namun perwakilan pekerja Majalengka, Riki Sulaiman, menyampaikan pihaknya menyesalkan insiden tersebut.
“Ini mungkin pelajaran bagi kita semua terkait miskomunikasi antar serikat pekerja. Saya tidak tahu pasti permasalahannya, tapi inti masalahnya adalah komunikasi yang kurang baik antar federasi, yang mengakibatkan kejadian yang tidak menyenangkan.” Ujar Ketua Serikat Pekerja, Riki Sulaiman.
Sementara itu, keributan hingga munculnya aksi adu jotos antar pekerja ini terjadi di beberapa titik, bahkan hingga ke area kebun ilalang. Sementara petugas keamanan berhasil membubarkan keributan sehingga tidak sampai menelan korban jiwa.