MAJALENGKA, PILARadio – Bulan Ramadan ini menjadi berkah tersendiri bagi para petani timun suri di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin pagi. Pasalnya, di bulan Ramadan, para petani timun suri mendapatkan cuan hingga jutaan rupiah.
Buah timun suri biasanya digunakan untuk menu berbuka puasa ataupun untuk makanan takjil, dan bisa juga dijadikan pelengkap es buah atau dibuat kolek, Senin pagi.
Di bulan Ramadan ini, menjadi berkah tersendiri bagi para petani timun suri di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Pasalnya, di bulan Ramadan ini, para petani timun suri mendapatkan cuan hingga jutaan rupiah, apalagi di saat panen bersamaan dengan datangnya bulan Ramadan.
“Kami petani timun suri kalau bukan dibulan Ramadhan harganya cuma 1500 paling mahal 2000 nah kalau di bulan Ramadhan ini jadi 2500 bahkan sampai 4000 untuk panen sendiri sedikitnya 7 kali dan paling banyak 10kali itu juga tergantung cuaca” Ujar Petani Timun Suri, Arjo
Buah timun suri di bulan Ramadan ini banyak diburu oleh warga karena buah timun suri ini di bulan Ramadan bisa dijadikan menu untuk berbuka puasa.
Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati, di Majalengka, Jawa Barat, sejumlah petani timun suri mulai panen buah timun suri, di mana sekali panen bisa menghasilkan enam hingga tujuh kwintal timun suri.
Timun suri tersebut dijual ke bandar hingga empat ribu rupiah per kilonya, atau sedikitnya sekali panen bisa meraup keuntungan hingga tiga juta rupiah sekali panen.
Meskipun dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, hasil panen timun suri masih cukup bagus dan hasilnya melimpah, apalagi harga jualnya akan terus mengalami kenaikan karena permintaan timun suri di bulan Ramadan cukup tinggi. Selain itu, timun suri sendiri bisa dipanen hingga delapan sampai sepuluh kali panen.
“Ini saya dari Jakarta. Untuk harga sendiri sedang turun karena factor cuaca. Ini sekali bawa pakai mobil itu muat sampai 2,5 ton.” Ujar Pembeli timun suri, Nano.
Sementara itu, buah timun suri setelah dipanen langsung dibawa oleh bandar untuk dijual. Selain dijual di daerah sekitar, timun suri juga dijual hingga ke Jakarta. Namun, karena kondisi cuaca yang tidak menentu, timun suri menjadi rusak atau hancur akibat kena hujan, sehingga mempengaruhi harga jual yang murah.