CIREBON, PILARadio – Sejumlah warga dari dua desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa pagi, menggelar aksi protes terhadap kondisi jalan rusak yang menjadi penghubung antar dua kecamatan di Kabupaten Cirebon. Warga melakukan aksi dengan menutup jalan menggunakan pagar bambu serta menanam pohon pisang di tengah jalan.
Aksi protes terhadap jalan rusak yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa pagi. Jalan poros kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Astanajapura dengan Kecamatan Pangenan ini kini menjadi simbol kelumpuhan infrastruktur yang nyaris dibiarkan selama dua dekade tanpa perhatian serius dari pemerintah.
Warga yang sudah kehilangan kesabaran melakukan berbagai bentuk protes, mulai dari menutup akses jalan dengan bambu hingga melakukan aksi “mandi lumpur” di kubangan jalan yang berlumpur, licin, dan membahayakan.
Selain itu, penutupan jalan sepanjang hampir satu kilometer oleh warga ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah, sekaligus menjadi alarm bagi pemerintah daerah agar segera melakukan tindakan nyata.
“Jalan ini sudah memakan korban banyak kurang lebih 9 orang seringnya pagi habis subuh karena jalannya licin dan rusak parah kondisi kaya gini sudah 15 tahun lebih dan sampai sekarang belum dibetulin” Ujar Warga Japura Kidul, Yunus
Sementara itu, kondisi jalan poros kabupaten yang rusak parah ini bukan kasus pertama di Kabupaten Cirebon. Bahkan, pihak desa sempat berupaya mengajukan permohonan perbaikan.
“Untuk anggaran desa tidak bisa menggarap jalan ini karena jalan poros kabupaten yang rusak parah memang secara aturan tidak boleh dan kita sudah berusaha ajukan permohonan perbaikan” Ujar Kepala Desa Japura Kidul, Heriyanto
Warga hanya bisa berharap dan berinisiatif menambal jalan dengan pasir dan batu agar kerusakannya tidak semakin parah.