CIREBON, PILARadio – Aksi protes terhadap kerusakan jalan dilakukan ratusan warga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa siang. Mereka memancing dan memanen lele hingga bermandikan lumpur di kubangan jalan yang tidak tersentuh perbaikan selama lima tahun. Warga pun menagih janji pemerintah yang akan memperbaiki jalan, namun tak kunjung direalisasikan.
Dengan membawa perlengkapan pancing lengkap, pria ini mencoba mengadu nasib di tengah kubangan jalan rusak di Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Selasa siang. Ini bukan sekadar memancing, melainkan aksi protes keras dari ratusan warga terkait kondisi jalan yang rusak berat selama bertahun-tahun. Tak tanggung-tanggung, warga pun menebar ikan lele untuk dipancing dan dipanen bersama sambil bermandikan lumpur.
Aksi protes terhadap kerusakan jalan ini dilakukan warga setelah bertahun-tahun jalan utama desa sepanjang 400 meter tidak pernah tersentuh perbaikan. Bahkan, warga menilai kondisi jalan saat ini lebih mirip zaman purba, di mana tidak terlihat aspal, melainkan hanya bebatuan dan lumpur. Janji pemerintah untuk memperbaiki jalan justru kembali tidak terealisasi dengan dalih efisiensi anggaran yang dialihkan.
“Kami warga Kaliwulu sudah sangat geram terhadap pemerintah dengan adanya janji-janji yang tidak terealisasi dan katanya seharusnya bulan juni itu sudah perbaikan namun diundur karena efesiensi anggaran untuk wilayah Cirebon Timur dulu” Ujar Koordinator Aksi, Iyan Kusdianto
Warga mengaku sudah lelah dengan kondisi jalan yang menghubungkan antar desa dan berdekatan dengan lokasi wisata Batik Trusmi tersebut. Kondisi jalan yang berlubang, bergelombang, dan berbatu kerap membuat pengendara motor tergelincir dan jatuh, terutama saat hujan mengguyur. Bahkan, infrastruktur yang rusak ini menyebabkan kendaraan warga mengalami kerusakan pada bagian kaki-kaki.
“Memang ini sudah 5 tahun jalan rusak dan banyak korban terakhir ada bapak-bapak jatuh dan mungkin motor baru yang lewat jalan sini baru satu tahun langsung rusak apalagi dipereparah kalau kondisi hujan mungkin kalau yang pertama lewat sini pasti akan jatuh” Ujar Pengguna Jalan, Cimot Heryadi
Warga pun dipastikan tak dapat menikmati jalan yang mulus dalam waktu dekat, lantaran rencana perbaikan yang molor dengan alasan efisiensi anggaran yang dialihkan. Warga menyatakan akan terus melakukan aksi protes hingga pemerintah memperbaiki jalan sepanjang 400 meter yang rusak parah tersebut.