MAJALENGKA, PILARadio – Akibat diguyur hujan dari sore hingga malam hari, ratusan rumah di dua desa di Kecamatan Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada Minggu siang, terendam banjir dengan ketinggian mencapai lima puluh sentimeter. Akibatnya, aktivitas warga terganggu karena adanya air yang menggenang di seluruh jalan desa dan sebagian masuk ke pemukiman warga.
Begitulah kondisi genangan air yang merendam pemukiman dan jalan desa sejak Minggu dinihari hingga Minggu siang. Air masih menggenang dan belum surut. Salah satu lokasi yang paling parah dan masih tergenang adalah gedung pesantren dan sekolah madrasah di Desa Bantarjati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Akibat adanya genangan air, kegiatan santri terpaksa diliburkan dan sementara dialihkan ke masjid desa.
Banjir akibat hujan pada hari Sabtu yang terus-menerus dari sore hingga malam hari, mulai masuk ke pemukiman warga sejak pukul dua belas malam, dengan ketinggian antara tiga puluh sentimeter hingga mencapai lima puluh sentimeter. Bahkan, air masuk ke dalam gedung madrasah dan pesantren.
“Diperkirakan jam setengah 12an air mulai agak naik. Untuk ketinggian air sendiri sekitar 34-35cm hampir setiap musim hujan terkena banjir karena luapan dari rawa juga” Ujar warga Bantarjati, Odong
Dengan adanya genangan air di gedung madrasah, kegiatan santri di bulan Ramadan ini terpaksa dialihkan ke masjid desa. Banjir ini diduga akibat luapan air dari Situ Jaura yang meluap dan masuk ke pemukiman warga.
“Telah terjadi bencana banjir dengan ketinggian 40-50cm di wilayah Kecamatan Kertajati diantaranya 2 wilayah desa yaitu desa Bantarjati dan desa Kertajati. Untuk desa Kertajati ada 104 rumah yang terendam dan desa Bantarjati 24 rumah” Ujar Petugas BPBD Majalengka, Aditya.
Banjir masih menggenang sebagian pemukiman dan akses jalan desa dengan ketinggian sepuluh hingga dua puluh sentimeter. Dengan adanya banjir ini, aktivitas warga terganggu karena warga tidak bisa keluar rumah untuk bekerja akibat masih terendam banjir.