CIREBON, PILARadio – Jalur penghubung antara Kabupaten Cirebon dan Indramayu sepanjang tiga kilometer di Desa Bayalangu Kidul, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terendam banjir setinggi lima puluh sentimeter pada Kamis siang. Air luapan Sungai Sigranala tersebut mengakibatkan lalu lintas terganggu dan banyak kendaraan yang mogok setelah menerjang banjir. Tak hanya jalan, banjir juga merendam ratusan hektare area pertanian dan sebuah sekolah yang berada di tepi sawah.
Beginilah kondisi jalan penghubung antara Kabupaten Cirebon dan Indramayu di Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Kamis siang. Air setinggi lima puluh sentimeter menggenangi jalan sepanjang tiga kilometer. Akibatnya, lalu lintas terganggu hingga banyak kendaraan yang mogok setelah menerjang banjir.
Tak hanya jalur transportasi, banjir luapan Sungai Sigranala ini juga menenggelamkan ratusan hektare area pertanian. Sawah padi yang baru ditanam tak terlihat oleh genangan air setinggi satu meter. Bahkan, sawah-sawah yang terendam tak ubahnya seperti waduk yang dipenuhi air.
Banjir yang terjadi sejak Kamis dinihari ini juga mengakibatkan Sekolah Dasar Negeri Satu Bayalangu meliburkan kegiatan belajar mengajar. Halaman hingga area kelas sepenuhnya terendam banjir setinggi enam puluh sentimeter. Banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Sigranala yang mengalami pendangkalan dan tak mampu menampung debit air kiriman dari wilayah hulu Majalengka.
“Ini banjir bisa jadi kemungkinan meluapnya Sungai akibat banjir ini yang terdampak sekitar 100 hektar lahan pertanian jalan raya yang menghubungkan Arjawinangun dengan Bayalangu sekitar 3 KM juga ikut terendam” Ujar Sugiarto Selaku Kepala Desa Bayalangu Kidul.
Hingga siang ini, kondisi banjir yang merendam jalan desa, persawahan, hingga sekolah belum menunjukkan tanda-tanda akan surut. Masyarakat pun tengah waspada, karena jika terjadi hujan lebat dan kiriman dari hulu kembali tinggi, berpotensi merendam juga area pemukiman.