PILARadio – Setelah beredar isu TikTok dituduh telah mendorong konten pro-Palestina ke pengguna di Amerika Serikat, pihak perusahaan akhirnya angkat bicara dan membantah semua tudingan tersebut.
Sebelumnya, Jeff Morris Jr., mantan wakil presiden di aplikasi kencan Tinder, mengeklaim bahwa tagar pro-Palestina di TikTok telah mendapatkan 3 miliar kali penayangan, sementara tagar pro-Israel hanya ratusan juta kali. TikTok dituduh menjadi alasan Israel kalah dalam perang informasi.
“TikTok adalah alat yang digunakan China untuk menyebarkan propaganda ke orang Amerika, sekarang digunakan untuk mendukung Hamas,” kata anggota parlemen di Partai Republik, Senator Marco Rubio, di Florida.
Menjawab tudingan tersebut, TikTok mengeklaim telah menghapus jutaan video terkait dengan ujaran kebencian, perilaku kebencian, pelecehan, dan penindasan.
“Ideologi kebencian, seperti antisemitisme, tidak akan pernah diizinkan di platform kami,” tulis TikTok dalam situs resminya.
Sebaliknya, menurut TikTok tagar “standwithisrael” di AS justru memperoleh penayangan 46 juta kali antara 7 – 31 Oktober, lebih besar dibanding dengan tagar “standwithpalestine” yang hanya mendapat 26 juta penayangan pada periode sama.
“Selama beberapa hari terakhir, ada analisis yang tidak masuk akal terhadap data tagar TikTok seputar konflik tersebut, menyebabkan beberapa orang melontarkan tudingan bahwa TikTok mendorong konten pro-Palestina daripada pro-Israel kepada pengguna AS,” papar TikTok.
Menurut laporan The New York Time, saat ini TikTok mendapatkan pengawasan ekstra karena platform video pendek ini dimiliki oleh perusahaan dari China, ByteDance. Meski China telah menyatakan dirinya netral dalam konflik Hamas-Israel, namun gelombang anti-Israel disebut berkembang pesat di jejaring internet media pemerintah China.
Tiktok sendiri mengaku telah berinvestasi dalam hal moderasi, termasuk melakukan pelatihan bagi timnya agar menjadi yang terdepan dalam mencegah anti-ujaran dan perilaku kebencian. Pihaknya bahkan telah berkonsultasi dengan kelompok Anti-Defamation League.