PILARadio.com – Woolly mammoth boleh jadi telah punah 4.000 tahun lalu. Sekelompok ahli di perusahaan bernama Colossal Biosciences punya ambisi serius buat membangkitkanya lagi.
Perusahaan bereksperimen menggabungkan DNA Woolly Mammoth dengan DNA gajah Asia modern. Jika upaya ini sukses, mereka akan benar-benar memiliki wujud Woolly Mammoth pada 2028 mendatang.
Kedua spesies ini mempunyai 99,6 persen genom yang sama. Itulah sebabnya perusahaan tak mendapati banyak halangan berarti. Para ilmuwan akan mengekstraksi DNA mammoth dari sampel beku. DNA tersebut kemudian akan digabung dengan genom gajah Asia yang kini berada dalam ancaman kepunahan. Lewat rekayasa genetika, perpaduan gen mammoth dan gajah tersebut akan memunculkan hibrida “gajah-mammoth” yang secara visual mirip seperti mammoth yang telah punah.
“Ini adalah makhluk yang sangat karismatik,” kata CEO dan salah satu pendiri Colossal Ben Lamm dilansir Daily Mail.
Kembalinya mammoth dari kepunahan diprediksi dapat menjaga kondisi lingkungan Arktik. Misalnya, dengan merobohkan pohon, mammoth mungkin membantu memulihkan bekas padang rumput di Arktik.
Sejak meluncur tahun 2021, Colossal Biosciences telah berkembang dan kini memiliki 115 ilmuwan dan 60 kolaborator eksternal.
Perusahaan telah mengumpulkan dana sebesar 225 juta dolar AS dari investor ternama seperti Thomas Tull, Tim Draper, dan Bob Nelson serta perusahaan investasi dampak lingkungan At One Ventures dan Climate Capital.
Perusahaan mengeklaim bahwa perilaku mencari makan mammoth berbulu akan menyuburkan padang rumput tundra. Pada gilirannya, ekosistem yang tercipta mampu menangkap berton-ton karbon di atmosfer dan melestarikan lapisan es yang mencair.
Selain mammoth berbulu, Colossal juga berupaya untuk menghidupkan kembali burung dodo, serta harimau Tasmania, yang diburu hingga punah pada paruh pertama abad ke-20.