PILARadio.com – Perkembangan teknologi kecerdasan (AI) semakin pesat. Bahkan, warga China mulai menggunakan AI untuk ‘menghidupkan’ lagi orang mati.
Salah satu yang mulai memanfaatkan teknologi ini adalah Seakoo Wu dan istrinya. Mereka berupaya ‘menghidupkan; lagi putranya yang telah meninggal melalui AI, demi mengobati rasa dukanya ditinggal oleh sang anak, Xuanmo.
Wu dan istrinya bergabung dengan warga China lainnya yang menggunakan AI untuk menciptakan avatar mendiang putranya yang mirip seperti aslinya.
Pada akhirnya Wu ingin membangun replika yang benar-benar realistis dan berperilaku seperti putranya yang telah meninggal namun berada dalam realitas virtual.
Setelah booming teknologi deep learning seperti ChatGPT di China, Wu mulai meneliti cara untuk ‘membangkitkan’ Xuanmo dari kematian.
Dia mengumpulkan foto, video, dan rekaman audio putranya, dan menghabiskan ribuan dolar untuk menyewa perusahaan AI yang mengkloning wajah dan suara Xuanmo.
Sejauh ini hasilnya masih belum sempurna, namun ia telah membentuk tim kerja untuk membuat database yang berisi sejumlah besar informasi tentang putranya. Wu berharap dapat memasukkannya ke dalam algoritma yang kuat untuk menciptakan avatar yang mampu meniru pola pikir dan ucapan putranya dengan sangat presisi.
Meskipun mungkin tidak memerlukan izin untuk meniru ucapan atau perilaku, namun persetujuan diperlukan untuk “melakukan hal-hal tertentu dengan tiruan tersebut”, kata Nate Sharadin, filsuf di University of Hong Kong yang berspesialisasi dalam bidang AI dan efek sosialnya.