PILARadio.com – Google kembali menghadapi gugatan hukum, kali ini dari Penske Media Corporation (PMC) yang menuduh raksasa teknologi tersebut menggunakan konten berita secara ilegal untuk menghasilkan ringkasan AI melalui fitur AI Overview di hasil pencarian.
Gugatan ini menyebut praktik tersebut telah menyebabkan penurunan signifikan jumlah pembaca di situs-situs milik PMC, termasuk Rolling Stone, Billboard, Variety, The Hollywood Reporter, Deadline, Vibe, dan Artforum.
Konten Berita Dipakai Tanpa Izin, Trafik Penerbit Anjlok
Dalam dokumen gugatan, PMC menuding Google dan induk perusahaannya, Alphabet, telah menggunakan konten milik penerbit tanpa izin yang layak. Ringkasan yang dihasilkan oleh AI Overview dianggap mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengklik artikel lengkap, sehingga trafik organik ke situs berita menurun drastis.
“Sebagai penerbit global, kami wajib melindungi jurnalis dan jurnalisme peraih penghargaan dari praktik yang mengancam keberlanjutan media digital,” ujar Jay Penske, CEO Penske Media, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (19/9).
Selain kerugian klik, PMC mengklaim bahwa fitur AI Overview juga mengancam pendapatan iklan, langganan berbayar, dan afiliasi, karena trafik yang menurun berarti lebih sedikit pembaca yang benar-benar mengunjungi situs mereka.
Google Dituduh Monopoli dan Paksa Penerbit Beri Akses ke Konten
Gugatan juga menyebut bahwa Google menyalahgunakan dominasinya di pasar pencarian untuk memaksa penerbit, termasuk PMC, agar mengizinkan penggunaan konten mereka tidak hanya untuk penelusuran biasa, tetapi juga untuk pelatihan model AI dan penayangan ulang dalam AI Overviews.
PMC mengaku terpaksa mengikuti praktik ini karena jika tidak, satu-satunya pilihan adalah menghapus situs mereka sepenuhnya dari Google Search, yang akan berdampak fatal terhadap visibilitas dan trafik.
Google Membantah Tuduhan, Klaim AI Overview Untungkan Penerbit
Menanggapi gugatan tersebut, juru bicara Google, José Castañeda, menyatakan bahwa AI Overview justru membantu pengguna dan penerbit.
“AI Overviews membuat penelusuran Google lebih bermanfaat dan menciptakan peluang baru bagi konten untuk ditemukan,” kata Castañeda.
“Setiap hari, Google mengirimkan miliaran klik ke situs di seluruh web, dan AI Overviews mengarahkan trafik ke lebih banyak situs. Kami akan melawan klaim-klaim tidak berdasar ini.”
Namun, dalam gugatan tersebut, PMC menegaskan bahwa Google tidak memberikan data transparan terkait dampak AI Overview terhadap lalu lintas penelusuran, dan tidak ada metrik yang dapat diverifikasi secara independen oleh penerbit.
Gugatan Ini Tambah Tekanan Hukum Global terhadap Google
Gugatan dari PMC menjadi yang pertama secara langsung menargetkan Google atas penggunaan ringkasan AI dalam pencarian. Namun, bukan yang pertama secara industri beberapa perusahaan AI lain juga telah digugat oleh penerbit dan penulis terkait pelanggaran hak cipta untuk pelatihan model AI.
Di Eropa, Google juga tengah menghadapi gugatan antimonopoli atas fitur AI Overview yang dianggap merugikan penerbit lokal dan memperkuat posisi dominan Google di pasar pencarian online.






















