PILARadio.com – Pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, mengungkapkan munculnya modus kejahatan digital terbaru yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam Google Search untuk menipu korban.
Menurut Alfons, para penjahat siber kini menyusup ke ruang digital, termasuk hasil pencarian Google, guna melancarkan aksi rekayasa sosial (social engineering). Target mereka adalah korban yang mencari informasi atau nomor kontak penting, seperti layanan pelanggan bank atau maskapai.
“Google Search selama ini dipercaya sebagai sumber informasi utama. Tapi jika hasil pencariannya berasal dari sumber yang tidak valid, maka bisa sangat menyesatkan,” jelas Alfons.
Alfons menjelaskan, sistem AI Google mengindeks berbagai sumber dari internet termasuk forum, Quora, hingga situs tidak resmi. Bila sumber tersebut dimanipulasi oleh penjahat siber, maka informasi yang muncul bisa berupa konten palsu yang tampak meyakinkan.
“Fenomenanya disebut Garbage In, Garbage Out. Kalau input-nya buruk, hasilnya pasti menyesatkan,” katanya.
Lebih mengkhawatirkan, Alfons menyebut bahwa pelaku bahkan rela membayar mahal untuk mengoptimalkan konten palsu mereka secara SEO. Dengan begitu, nomor kontak palsu bisa muncul di posisi teratas hasil pencarian Google dan dipercaya oleh korban.
Sebagai bagian dari strategi, pelaku juga membuat beberapa akun palsu di forum atau situs tanya jawab seperti Quora. Salah satu akun berpura-pura bertanya soal nomor kontak layanan, lalu akun palsu lainnya menjawab dengan nomor yang sudah direkayasa.
“Saat korban tidak waspada, mereka percaya karena nomor itu muncul dari Google dan tampak natural. Mereka dijebak di waktu yang tepat,” tutup Alfons.






















