CIREBON, PILARadio – Kejaksaan Negeri Kota Cirebon mengusut pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di SMAN 7 Kota Cirebon. Sejumlah pihak di sekolah juga sudah diperiksa untuk diminta keterangan. Tidak menutup kemungkinan, pihak kejaksaan akan memeriksa semua sekolah penerima PIP.
Kasus pemotongan dana Program Indonesia Pintar atau PIP menjadi perhatian dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cirebon pada Selasa siang. Saat ini, kejaksaan sedang mengusut dugaan pemotongan PIP di SMA Negeri 7 Kota Cirebon. Bahkan, beberapa guru yang mengurus PIP sudah diperiksa kejaksaan untuk diminta keterangan. Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Cirebon, Slamet Haryadi, mengatakan pihaknya sudah mendatangi SMA Negeri 7 dalam rangka mengumpulkan data dan keterangan, khususnya mengenai dugaan pemotongan PIP terhadap para siswa.
“Kita baru tau ternyata ada informasi viral tentang dana PIP di SMAN 7 Cirebon dan dari kejadian tersebut kita melakukan izin penegakan hukum berupa pengumpulan data dan keterangan data di lapangan terkait dengan pelaksanaan kegiata PIP ini” Ujarnya
Proses pengumpulan data dan bukti di lapangan dilakukan untuk menelusuri penggunaan dan pelaksanaan PIP. Kejaksaan juga tidak menutup kemungkinan akan melakukan pengecekan ke semua sekolah di Kota Cirebon yang menerima Program PIP.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah X Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah melakukan sejumlah upaya, termasuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. Tak hanya itu, pihak KCD Wilayah X Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat juga telah memeriksa serta memanggil sejumlah guru mengenai dugaan pemotongan PIP terhadap para siswa.
“Kami mendapat laporan terkait adanya pemotongan program PIP dan kami juga menugaskan tim untuk meminta keterangan dari berbagai pihak dan akan terus kami dalami karena dalam minggu ini seharusnya permasalahan ini selesai”
Sebelumnya, viral mengenai dana Program Indonesia Pintar di SMAN 7 Kota Cirebon, Jawa Barat, yang dipotong sebesar 250 ribu untuk salah satu pihak. Terbongkarnya potongan PIP tersebut berawal dari curhatan seorang siswi bernama Hanifah kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.