PILARadio.com – Max Romeo, legenda musik reggae asal Jamaika, meninggal dunia pada 11 April 2025 dalam usia 80 tahun. Kabar duka ini baru diumumkan dua hari kemudian, pada 13 April, melalui akun media sosial resminya. Dalam unggahan tersebut, keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas segala cinta dan penghormatan yang diberikan kepada Max, seraya memohon privasi selama masa berduka. “Legenda tak pernah mati,” begitu tulis pernyataan mereka sebuah kalimat yang terasa tepat untuk menggambarkan sosok Max Romeo.
Nama Max Romeo memang tak bisa dilepaskan dari sejarah panjang musik reggae. Ia bukan sekadar penyanyi, melainkan juga simbol perlawanan. Lewat lirik-lirik tajamnya, Max menyuarakan berbagai isu sosial dan politik yang mengguncang Jamaika, terutama pada era 1970-an. Salah satu karya terkenalnya, War Ina Babylon, bahkan dianggap sebagai lagu yang merekam keresahan rakyat Jamaika di tengah krisis politik saat itu. Musiknya menjadi suara bagi mereka yang tidak punya panggung untuk bicara.
Namun, Max juga dikenal lewat sisi lain yang tak kalah mencolok: keberaniannya bermain dengan batas. Lagu Wet Dream yang dirilis pada tahun 1969 sempat menuai kontroversi di berbagai negara karena liriknya yang vulgar. Meski sempat dilarang diputar di sejumlah tempat, lagu itu justru meledak di pasaran dan membuka pintu bagi karier internasionalnya. Keberanian Max memadukan kritik sosial dan unsur provokatif membuatnya tampil beda di antara musisi reggae lain.
Meski namanya tidak sebesar Bob Marley di kancah global, Max Romeo tetap dihormati sebagai sosok yang punya misi serupa menggunakan musik untuk menyampaikan pesan perdamaian, cinta, dan keadilan. Ia berada di satu frekuensi dengan para legenda lainnya, membawa semangat perlawanan melalui melodi yang jujur dan penuh jiwa. Musiknya tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pendengar untuk berpikir dan peduli.
Kini Max Romeo telah tiada, tetapi warisannya akan terus hidup. Lagu-lagunya tetap diputar, dinyanyikan, dan dikenang oleh generasi baru. Dari pantai Jamaika hingga sudut-sudut kafe kecil di Jakarta, musik Max Romeo akan terus bergema mengingatkan dunia bahwa suara seorang legenda tak akan pernah benar-benar hilang.