PILARadio.com – Atlet futsal Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengalami kondisi yang sangat miris saat mengikuti ajang pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim yang digelar antara 20 hingga 26 April 2025. Tim futsal Bangkalan hanya mendapatkan dana sebesar Rp 500.000 untuk satu tim dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar para atlet. Akibat keterbatasan dana, mereka terpaksa makan hanya dua kali sehari dan tidur tanpa kasur atau bantal, hanya beralaskan karpet tipis. Manager Cabor futsal Bangkalan, Agung Mudo, mengungkapkan bahwa tim tersebut berangkat dengan persiapan yang minim karena tidak ada bantuan dari Pemkab Bangkalan, sehingga pihak manajemen terpaksa melakukan penggalangan dana melalui penggemar tim futsal.
Meskipun dalam kondisi serba kekurangan, tim futsal Bangkalan tetap tampil maksimal dalam pertandingan. Mereka berhasil meraih tujuh poin dari empat pertandingan dan menempati posisi runner-up di Grup D, sehingga lolos ke putaran final Porprov Jatim yang akan digelar di Malang pada Juni mendatang. Keberhasilan ini patut diapresiasi mengingat keterbatasan yang mereka hadapi, namun meski demikian, pihak manajemen belum dapat memberikan bonus atau gaji kepada pemain, pelatih, dan tim yang bertugas karena belum adanya dana yang masuk.
Agung Mudo berharap Pemkab Bangkalan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi para atlet futsal yang sudah berjuang keras meski dengan dana yang sangat terbatas. Ia juga mengungkapkan rasa kecewa karena tidak ada dukungan lebih dari pemerintah daerah untuk tim futsal tersebut. Menurutnya, perjuangan atlet futsal ini harus mendapatkan penghargaan dan perhatian yang layak dari Pemkab Bangkalan, terutama mengingat prestasi yang mereka raih di ajang pra Porprov.
Di sisi lain, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bangkalan sekaligus Wakil Bupati Bangkalan, Fauzan Jakfar, menyesalkan kurangnya koordinasi antara pihak manajemen futsal dengan KONI. Fauzan mengungkapkan bahwa sejak awal, Cabor futsal Bangkalan tidak pernah mengkoordinasikan persiapan dan keberangkatan mereka ke pra Porprov. Padahal, KONI sudah membentuk satgas untuk mengurus semua keperluan cabor yang berkoordinasi, termasuk pendanaan untuk biaya keberangkatan. Fauzan juga menegaskan bahwa jika futsal melakukan koordinasi dengan KONI, maka biaya untuk mengikuti ajang tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh KONI.
Fauzan juga mengkritik upaya manajemen futsal Bangkalan yang menyebarkan proposal untuk mencari dana demi keberangkatan para atlet. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai hal yang memalukan, karena pengelolaan olahraga tidak boleh berorientasi pada keuntungan pribadi. Dalam waktu dekat, KONI akan memanggil pihak manajemen futsal untuk membahas masalah ini lebih lanjut, agar atlet tidak menjadi korban dari kurangnya koordinasi antara dua pihak tersebut. Fauzan menegaskan bahwa KONI akan terus berusaha memperbaiki koordinasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.