PILARadio.com – Kanye West kembali menghadapi gugatan hukum terkait pelanggaran hak cipta. Ia dituduh menggunakan sampel lagu secara ilegal untuk dua lagunya dalam album Donda. Tuduhan ini diajukan karena Kanye West diduga memasukkan sampel lagu instrumental berjudul MSD PT2 ke dalam lagu Hurricane dan Moon tanpa izin.
Gugatan tersebut diajukan oleh perusahaan pemilik hak cipta lagu MSD PT2 di pengadilan federal Los Angeles pada Rabu, 17 Juli. Dalam gugatannya, perusahaan tersebut menuduh Kanye West “memutuskan untuk mencuri” setelah permintaan lisensi atas lagu tersebut ditolak. Oren Warshavsky, kuasa hukum penggugat, menekankan bahwa gugatan ini lebih dari sekadar masalah pembayaran biaya lisensi. “Ini tentang hak seniman, musisi, dan penulis lagu untuk menentukan bagaimana karya mereka dirilis dan digunakan,” tulis Warshavsky seperti diberitakan Billboard pada hari yang sama.
Penggugat juga mengklaim bahwa Kanye West mencantumkan nama empat penulis lagu MSD PT2, yaitu Khalil Abdul-Rahman Hazzard, Sam Barsh, Dan Seeff, dan Josh Mease, dalam kredit sebagai penulis lagu. Padahal, keempat penulis lagu tersebut sebelumnya menolak untuk bekerja sama dengan Kanye West. Hal ini pula yang mendorong mereka mengajukan gugatan melalui perusahaan bernama Artist Revenue Advocates (ARA). Mereka memutuskan untuk menempuh jalur hukum karena tidak pernah menerima bagian keuntungan selama hampir tiga tahun sejak album Donda dirilis.
Gugatan ini juga muncul kurang dari sebulan setelah Kanye West menyelesaikan gugatan serupa dari Donna Summer. Penyanyi legendaris tersebut mengklaim bahwa West menggunakan sampel lagunya yang berjudul I Feel Love dalam lagu Good (Don’t Die) tanpa izin. Ini bukan pertama kalinya Kanye West berurusan dengan masalah hak cipta. Sebelumnya, ia pernah dituduh mengambil sampel ilegal dari grup rap Boogie Down Productions, menggunakan cuplikan lagu Marshall Jefferson, dan menggunakan rekaman ceramah seorang pendeta di Texas untuk lagunya yang berjudul Come to Life.
Selain masalah hak cipta, Kanye West juga menghadapi berbagai masalah hukum lainnya. Mantan asisten pribadinya, Lauren Pisciotta, menggugatnya dengan tuduhan pelecehan seksual dan pemutusan hubungan kerja sepihak. Kanye West bahkan masih berurusan dengan gugatan yang lebih lama, yaitu dugaan pemukulan yang terjadi pada tahun 2022. Dalam kasus ini, West disebut tidak kooperatif dengan pengacaranya hingga kuasa hukumnya memutuskan untuk mundur.
Masalah-masalah hukum ini menunjukkan bahwa Kanye West terus menjadi pusat kontroversi, baik dalam karir musiknya maupun kehidupan pribadinya. Meskipun demikian, ia tetap menjadi salah satu figur paling berpengaruh dan dibicarakan dalam industri musik global.